BOGOR - Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat 4 Kecamatan di Bogor Barat menggelar aksi damai pada 29 September 2025. Mereka menentang keputusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menutup sementara kegiatan produksi pertambangan di Kecamatan Rumpin, Parungpanjang, dan Cigudeg.
Aksi ini berlangsung di pertigaan jalan Pasar Lebak Wangi, Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg. Para peserta melakukan orasi dari atas panggung dan memasang spanduk yang berisi penolakan terhadap kebijakan tersebut.
"Ini murni aspirasi warga masyarakat di 4 Kecamatan Rumpin, Parungpanjang, Cigudeg, dan Tenjo yang terdampak oleh keputusan penutupan sementara kegiatan produksi pertambangan oleh Gubernur Jawa Barat," ungkap Ahmad Gozali, Koordinator Aksi, kepada wartawan pada Senin (29/9/2025).
Gozali menjelaskan bahwa aksi ini dihadiri oleh sopir dan kernet truk tambang, kuli pantek (pecah batu gunung), kuli ganjur (bongkar muat), buruh tambang, serta pedagang yang bergantung pada kegiatan tambang. Ia menegaskan bahwa peserta aksi merupakan gabungan warga dari 4 kecamatan dan tidak ada hubungan dengan perusahaan tambang.
"Jika aksi ini tidak ditanggapi Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar, maka kami siap menggelar aksi lebih besar. Bahkan kami siap mendatangi Gedung Sate Bandung," tegasnya.
Aksi ini juga dipantau langsung oleh Camat Cigudeg, Ade Zulfahmi, dan mendapatkan pengawalan dari pihak TNI dan Polri untuk memastikan kelancaran dan ketertiban. Kompol Uba Subroto, Kapolsek Cigudeg, menyatakan, "Kami imbau peserta agar tetap menjaga kondusifitas wilayah dan silahkan menyampaikan aspirasi dengan tertib."*