JAKARTA – Musim liburan atau arus mudik sering kali membuat jalur laut menjadi pilihan alternatif transportasi bagi masyarakat. Namun, pengamat sosial Ari Sumarto Taslim mengingatkan bahwa perjalanan menggunakan kapal laut memerlukan kesiapan ekstra, terutama untuk memastikan keselamatan dan menghindari risiko bencana di tengah laut.

Menurut Ari, cuaca ekstrem, kelebihan muatan, hingga kelalaian penumpang dalam mengikuti aturan keselamatan kerap menjadi penyebab utama kecelakaan laut. Karena itu, edukasi dan kesadaran bersama sangat penting sebelum memutuskan bepergian menggunakan kapal.

“Laut bukan ruang yang bisa diprediksi seperti jalan darat. Perjalanan laut butuh kesiapan fisik, mental, dan informasi yang lengkap,” ujar Ari, Minggu (6/7/2025).

Berikut beberapa tips perjalanan laut yang aman menurut Ari Sumarto Taslim:

1. Pilih Kapal Resmi dan Cek Status Kelaikan
Pastikan menggunakan jasa pelayaran yang terdaftar dan memiliki izin resmi. Jangan naik kapal tanpa manifes resmi atau kapal yang tampak kelebihan muatan.
“Kalau kapal sudah tampak terlalu penuh, lebih baik tunda keberangkatan. Keselamatan lebih utama daripada buru-buru,” tegas Ari.

2. Pantau Informasi Cuaca Sebelum Berangkat
Ari menyarankan agar penumpang aktif memantau prakiraan cuaca dari BMKG atau otoritas pelabuhan sebelum naik kapal.
“Jika ada peringatan cuaca buruk, jangan memaksakan diri. Ombak tinggi dan angin kencang bisa berakibat fatal di tengah laut,” tambahnya.

3. Kenali Lokasi Alat Keselamatan Sejak Naik Kapal
Begitu berada di dalam kapal, perhatikan di mana letak pelampung, sekoci, dan jalur evakuasi. Jangan ragu bertanya kepada kru jika tidak tahu.
“Penumpang harus tahu ke mana harus lari saat darurat. Jangan pasrah sepenuhnya, pahami lingkungan sekitar,” ujar Ari.

4. Hindari Berada di Dek Terbuka Saat Laut Bergelombang
Saat kondisi laut tidak bersahabat, sebaiknya penumpang tetap berada di dalam ruang kabin yang aman dan tidak berada di pinggir kapal.
“Guncangan kapal bisa membuat orang terpeleset atau jatuh ke laut jika tak berhati-hati,” jelasnya.

5. Jangan Bawa Barang Berlebihan atau Berat
Selain mengganggu mobilitas, barang berlebih juga bisa menghambat evakuasi saat darurat. Bawalah barang secukupnya dan mudah dijinjing.
“Kalau harus menyelamatkan diri, jangan sampai terbebani tas besar yang bisa memperlambat gerakan,” tambah Ari.

6. Tetap Tenang dan Ikuti Instruksi Kru
Dalam situasi darurat, sikap panik justru memperparah keadaan. Dengarkan instruksi dari petugas kapal dan ikuti prosedur evakuasi dengan tenang.
“Kapal biasanya punya SOP. Penumpang yang tenang akan lebih mudah ditangani dan diselamatkan,” kata Ari.

Ari juga menyarankan agar pemerintah dan operator kapal lebih rutin mengedukasi penumpang soal keselamatan laut, tidak hanya saat naik kapal, tetapi melalui berbagai saluran informasi publik.

“Perjalanan laut bisa jadi pengalaman menyenangkan dan aman, asalkan semua pihak penumpang, kru, dan pengelola, sama-sama peduli dan disiplin,” tutupnya.*