BOJONGGEDE — Kegiatan bersih-bersih Situ Cibeureum di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian World Cleanup Day 2025 dan peringatan World Rivers Day 2025 di Kabupaten Bogor. Aksi yang melibatkan warga, pemerintah desa, aparat, hingga tokoh masyarakat ini dipandang sebagai langkah awal mengembalikan fungsi situ yang kini mengalami pendangkalan serius.


Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa kondisi Situ Cibeureum sudah sangat mendesak untuk ditangani. Sedimentasi dan tumpukan sampah telah menurunkan fungsi situ sebagai penampung air, bahkan di tengah situ mulai terbentuk gundukan menyerupai pulau kecil.


“Bersih-bersih ini baru langkah awal. Upaya berikutnya yang lebih penting adalah pengerukan agar fungsi situ bisa kembali maksimal. Kalau dibiarkan, selain berkurang daya tampungnya, potensi banjir di wilayah sekitarnya juga akan meningkat,” ujar Dede, saat di Situ Cibeureum, Bojonggede, 25 September 2025.


Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan hasil dari program pemerintah. Menurutnya, kebersihan situ tidak akan bertahan lama jika tidak dibarengi dengan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.


Sementara itu, Kepala Desa Rawapanjang, Muhamad Agus, mengingatkan bahwa Situ Cibeureum memiliki nilai historis dan vital bagi warganya. Terakhir kali dilakukan pengerukan pada tahun 2015, situ ini kini kembali kehilangan daya tampung airnya. “Kami berharap dukungan penuh Pemkab Bogor agar situ ini bisa kembali berfungsi sebagaimana mestinya,” katanya.


Kegiatan ini turut dihadiri Camat Bojonggede, Teny Ramdani, Kapolsek Bojonggede, Abdullah Fattah, Danramil Bojonggede, serta tokoh masyarakat setempat. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah, aparat, dan warga dalam menjaga kelestarian lingkungan.


World Cleanup Day di Kabupaten Bogor sendiri berlangsung sejak 20 September hingga 15 Oktober 2025 di lebih dari 200 titik aksi. Menurut Dede Armansyah, aksi bersih-bersih di Situ Cibeureum bisa menjadi momentum pengingat bahwa kelestarian lingkungan hidup memerlukan langkah nyata dan kerja bersama, bukan sekadar seremonial.*