JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk segera memasuki fase baru kepemimpinan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan pelat merah ini disebut akan mengangkat Dian Siswarini sebagai direktur utama yang baru, menggantikan Ririek Adriansyah yang telah memimpin sejak 2019.

Langkah ini menjadi penanda penting transisi strategis di tubuh Telkom, di tengah dinamika industri telekomunikasi yang semakin menantang, serta kebutuhan akselerasi transformasi digital yang lebih agresif.

Dian Siswarini Eks Bos XL Pemimpin Segudang Berpengalaman kini Jadi Dirut Telkom

Dian Siswarini bukan nama asing dalam industri telekomunikasi nasional. Kariernya sudah dimulai sejak 1991 di bidang teknis, dan ia dikenal luas sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh dalam sektor ini. Dian bergabung dengan XL Axiata pada 1996 dan memegang sejumlah posisi strategis, termasuk Direktur Jaringan dan Direktur Layanan Digital, sebelum akhirnya menjadi Presiden Direktur dan CEO XL Axiata sejak 2015.

Keputusan Dian mundur dari jabatannya pada 3 Desember 2024 lalu sempat mengejutkan publik, apalagi berbarengan dengan kabar merger antara XL dan Smartfren. Banyak pihak menilai pengunduran dirinya sebagai bagian dari langkah strategis menuju posisi baru dalam industri.

Kini, resmi didapuk memimpin Telkom, Dian Siswarini akan menjadi salah satu dari sedikit perempuan yang menempati posisi puncak di BUMN strategis. Lebih dari itu, ia membawa rekam jejak kuat dalam mengelola perusahaan di tengah transformasi digital yang terus berkembang.

Iklan Setalah Paragraf ke 5

Tantangan Telkom di Era Baru Dipimpin Dian Siswarini

Kepemimpinan baru Telkom hadir di tengah tantangan besar. Perusahaan sedang dalam fase penting transformasi menuju digital telco, sekaligus menghadapi tekanan efisiensi, persaingan lintas sektor, dan kebutuhan peningkatan layanan digital yang makin kompleks.

Sejumlah langkah strategis telah dilakukan Telkom di bawah kepemimpinan Ririek, termasuk program transformasi B2B digital, optimalisasi anak usaha, dan peningkatan infrastruktur digital nasional. Namun, konsolidasi lebih lanjut dibutuhkan agar Telkom dapat menjadi pemain dominan di pasar digital, bukan hanya sebagai penyedia layanan konektivitas.

Dengan latar belakang yang kuat di bidang jaringan dan layanan digital, Dian diharapkan mampu melanjutkan dan menyempurnakan strategi tersebut. Fokusnya kemungkinan akan mengarah pada percepatan integrasi layanan digital TelkomGroup, pemanfaatan teknologi seperti AI dan big data, serta perluasan kerja sama strategis di kawasan Asia Tenggara.

Harapan Baru untuk Arah Telkom yang Lebih Terpadu dan Inovatif

Selain dikenal sebagai sosok teknokratis, Dian juga dikenal memiliki gaya kepemimpinan kolaboratif dan adaptif terhadap perubahan pasar. Ini penting dalam mengelola Telkom yang memiliki banyak entitas anak usaha dan lini bisnis dengan karakter berbeda-beda, dari Telkomsel hingga IndiHome dan perusahaan digital lainnya.

Dian diharapkan dapat menyatukan visi Telkom ke depan sebagai digital ecosystem enabler, bukan hanya operator konvensional. Kepemimpinannya bisa membawa semangat baru untuk menjadikan Telkom lebih lincah dalam menghadapi disrupsi digital dan menumbuhkan kembali kepercayaan pasar terhadap potensi jangka panjang perusahaan.

Dirut Telkom Dian Siswarini akan menorehkan sejarah baru, tidak hanya sebagai pemimpin perempuan di Telkom, tetapi juga sebagai figur kunci dalam mengarahkan transformasi digital salah satu perusahaan paling strategis di Indonesia.

Di tengah tantangan dan tekanan industri, langkah ini membawa optimisme baru bahwa Telkom bisa lebih fokus, terintegrasi, dan agresif dalam mengejar posisi sebagai pemimpin digital nasional.*