BOGOR – Tuntutan para mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bogor menggelar aksi demonstrasi menolak kebijakan efisiensi anggaran pendidikan, di DPRD Kota Bogor, pada 24 Februari 2025 kemarin, direspons anggota DPRD Kota Bogor, Karina Soerbakti. Aksi ini tidak hanya menjadi bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan, tetapi juga ajakan untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya pendidikan yang berkualitas dan merata.  

Di tengah derasnya hujan, Karina Soerbakti, anggota DPRD Kota Bogor, hadir langsung menemui mahasiswa. Keberadaannya bukan sekadar bentuk dukungan, tetapi juga sebagai simbol bahwa perjuangan pendidikan membutuhkan sinergi antara mahasiswa dan wakil rakyat.  

“Ini bukan sekadar tentang anggaran, tetapi tentang masa depan bangsa. Jika kita tidak melindungi pendidikan, kita sedang membiarkan ketidakadilan semakin mengakar,” ujar Karina Soerbakti, pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Aksi ini juga menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Karina menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa akan terus dikawal hingga mencapai perubahan nyata dalam kebijakan.  

“Saya akan pastikan bahwa suara kalian tidak hanya terdengar di Bogor, tetapi juga di tingkat nasional. Kita harus berjuang bersama untuk memastikan pendidikan tetap menjadi hak dasar yang tidak bisa dikompromikan,” tambahnya.  

Dengan aksi ini, mahasiswa dan wakil rakyat membuktikan bahwa perjuangan pendidikan bukan hanya soal menolak kebijakan, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif demi masa depan yang lebih baik.