JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akhirnya mengambil langkah tegas usai berlarutnya gangguan layanan Bank DKI yang memicu keresahan warga. Pada Selasa (8/4/2025), Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono resmi diberhentikan dari jabatannya.
Keputusan itu diambil setelah gangguan sistem perbankan Bank DKI terjadi sejak akhir Maret dan terus berlangsung hingga setelah Idulfitri 1446 H. Kondisi ini merugikan ribuan nasabah, termasuk para pegawai pemerintahan hingga pimpinan legislatif DKI.
Salah satunya, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin, yang turut menjadi korban gangguan transaksi. Ia bahkan mengaku tak bisa melakukan transfer dan harus meminta bantuan anaknya.
“Saya kecewa. Saya enggak bisa transfer dan akhirnya minta tolong anak untuk bantu,” ujar Khoirudin saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Selasa (8/4).
Meski kecewa, Khoirudin juga mengimbau masyarakat agar tidak terpancing ajakan untuk menarik seluruh saldo atau memboikot Bank DKI. “Jangan sampai karena kecewa, kita kosongkan rekening. Itu aset kita,” tambahnya.
Langkah Tegas untuk Pulihkan Kepercayaan 'Trust'
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui akun Instagram resminya, @pramonoanungw, Gubernur Pramono menyatakan bahwa pihaknya juga telah melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri.
“Saya laporkan ke Bareskrim. Semua tindakan yang merugikan masyarakat harus menerima konsekuensinya,” tegas Pramono.
Ia menekankan bahwa tidak ada individu yang kebal dari tanggung jawab, baik dari unsur Pemprov maupun BUMD. “Tak ada satu pun pejabat Pemprov DKI atau BUMD yang kebal hukum,” ujarnya.
Lebih dari itu, Pramono menyebut langkah ini penting untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem layanan publik milik Pemprov DKI.
“Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Ini untuk membangun trust kepada publik, agar masyarakat merasa terlindungi,” jelasnya.*
.png)
.png)

