JAKARTA - Sebuah akun Facebook bernama @wiyaai.mote tengah menjadi sorotan. Pasalnya, akun ini mengklaim sebagai Tribun Papua Tengah, namun justru menyebarkan konten yang diduga kuat sebagai propaganda Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kontennya dipenuhi narasi provokatif dan informasi yang tak terverifikasi, jauh dari standar jurnalistik yang kredibel.
Padahal, akun resmi Tribun Papua Tengah yang berada di bawah naungan Kompas Gramedia adalah @tribunpapuatengah. Dugaan pencatutan nama ini dinilai sebagai upaya untuk membungkus propaganda dengan kemasan media profesional demi mengelabui publik.
Yuli Sulistyawan, General Manager Content Digital Tribunnews.com, juga sempat mengungkapkan bahwa sebelumnya pernah terjadi kasus serupa, di mana akun Facebook Tribun diretas dan disalahgunakan.
Bukan kali pertama kelompok separatis menggunakan taktik menyaru sebagai media massa. Dengan membuat akun yang menyerupai media arus utama, mereka mencoba membangun kepercayaan publik sembari menyisipkan narasi yang mengarah pada disinformasi.
Akun @wiyaai.mote, misalnya, mengunggah konten yang tidak melalui proses verifikasi fakta dan cenderung memprovokasi. Sementara itu, akun resmi Tribun Papua Tengah tetap konsisten menyajikan berita lokal dan informasi publik yang akurat melalui laman facebook.com/tribunpapuatengah.
Masyarakat pengguna media sosial diimbau untuk lebih jeli membedakan akun resmi dan palsu. Salah satu indikator mencurigakan dari akun @wiyaai.mote adalah fitur creator support berbayar yang diaktifkan—mengindikasikan adanya motif ekonomi di balik penyebaran konten hoaks.
Penting untuk tidak langsung mempercayai unggahan yang bersifat provokatif, apalagi jika mengatasnamakan media ternama. Mengakses informasi dari kanal resmi seperti Tribun Network menjadi langkah awal untuk menjaga ruang digital tetap sehat dan informatif.
Pencatutan nama media oleh akun yang terafiliasi dengan OPM bukan sekadar pelanggaran etika, tapi juga ancaman serius terhadap kepercayaan publik. Label “Tribun” yang disematkan pada akun palsu bisa menyesatkan masyarakat dan menciptakan kebingungan.
Sementara itu, Tribun Papua Tengah yang asli tetap berkomitmen menjalankan tugas jurnalistik secara profesional di bawah pengelolaan PT Tribun Digital Online. Di tengah derasnya arus informasi, publik dituntut untuk semakin cermat memilah mana berita, mana propaganda.*



