PORTAL7 - Di balik gaya eksentrik dan kontroversialnya, Ahmad Dhani menyimpan sisi religius yang tak banyak terekspos. Pendiri Dewa 19 ini mengungkap bahwa spiritualitas adalah bagian penting dalam hidup dan perjalanan bermusiknya sejak awal karier.

Dalam wawancara dengan kanal YouTube Daniel Mananta Network, Dhani secara blak-blakan mengaku bahwa di masa kejayaan Dewa 19 era 90-an, ia selalu menyempatkan diri menemui kyai setiap kali tur ke luar kota.

“Waktu ngetop-ngetopnya Dewa itu, aku sangat religius. Meskipun masuk di wilayah tasawuf. Hampir setiap konser Dewa ke kota-kota mana, aku selalu mendatangi kyai,” ujar Dhani.

Fondasi Spiritualitas di Tengah Gebrakan Musik

Dewa 19 pertama kali terbentuk di Surabaya pada tahun 1986 dan mulai dikenal luas setelah merilis album perdana bertajuk "Dewa 19" pada 1992. Dengan formasi awal Ahmad Dhani (keyboard, vokal latar), Ari Lasso (vokal), Erwin Prasetya (bass), Andra Ramadhan (gitar), dan Wawan Juniarso (drum), band ini langsung mencuri perhatian lewat perpaduan lirik puitis, aransemen kompleks, dan sentuhan rock progresif yang kuat.

Di tengah gaya hidup musisi yang glamor dan serba cepat, Dhani rupanya membangun ruang spiritual tersendiri. Ia mengaku menjalin hubungan dengan para kyai dan tokoh spiritual hingga akhirnya pada tahun 2000 bertemu dengan seorang Habib yang menjadi mentornya dalam tasawuf.

“Sampai akhirnya tahun 2000 aku ketemu seorang Habib yang juga jadi mentorku dalam spiritualisme,” ujar Dhani, yang menganggap pertemuan itu sebagai titik penting dalam hidupnya.

Nilai-nilai spiritual ini tak hanya disimpannya sendiri. Dhani juga mendorong anak-anaknya, terutama Dul Jaelani, untuk tumbuh dalam bimbingan tokoh agama. Dul bahkan disebut mengikuti jejak ayahnya dengan berguru pada Habib yang sama.

“Dul akhirnya juga bermentor kepada guru yang sama. Aku bilang, ‘Dul, kamu harus punya mentor spiritual. Karena umur 40 nanti kamu harus bisa terbang dengan sayapmu sendiri.’”

Dengan lebih dari tiga dekade kiprah Dewa 19 yang terus hidup di panggung musik Indonesia, sisi spiritual Ahmad Dhani menunjukkan bahwa di balik irama rock dan sorotan publik, ada ruang kontemplatif yang membentuk dirinya sebagai seniman sekaligus ayah.*