KLATEN - Dalam rangka Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Tahun Akademik 2024/2025, Ariska Febrianti Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, melakukan program kreatif bertajuk Mengatur Uang Saku Harian dengan "Uang Saku Planner" di SD Negeri Sapen, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (24/7/2025) sebagai upaya mendorong kebiasaan menabung sejak dini kepada siswa sekolah dasar.

Pengelolaan keuangan sejak dini merupakan langkah penting dalam membentuk generasi yang mandiri dan bertanggung jawab. Inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan program sosialisasi bertajuk "Uang Saku Planner” oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Slamet Riyadi Surakarta di SD Negeri Sapen, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten.

Kegiatan KKN PPM bukan sekadar bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, melainkan juga sarana untuk memberikan solusi nyata terhadap persoalan sehari-hari. Di Desa Sapen, salah satu perhatian yang diangkat adalah kebiasaan anak-anak dalam mengelola uang saku. Tanpa perencanaan, anak-anak cenderung mudah membelanjakan uang secara konsumtif, sehingga tidak jarang mengalami kesulitan ketika ada kebutuhan mendadak.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, program “Uang Saku Planner” dirancang sebagai media pembelajaran praktis yang dapat membantu anak-anak memahami pentingnya perencanaan keuangan sejak dini.

Tujuan utama program ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa kelas 4 SD Negeri Sapen tentang cara mengatur keuangan harian secara bijak. Melalui penggunaan *Uang Saku Planner*, anak-anak dilatih untuk:

Iklan Setalah Paragraf ke 5

1. Meningkatkan Kesadaran FinansialSiswa lebih memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.

2. Melatih Kedisiplinan, Dengan mencatat pengeluaran harian, anak-anak belajar konsisten dalam mengatur uang saku.

3. Menghindari Pemborosan, Perencanaan membantu mereka lebih bijak dalam belanja dan tidak mudah tergoda pada hal-hal yang tidak penting.

4. Membentuk Kebiasaan Menabung, Sisa uang saku bisa disisihkan untuk ditabung, menumbuhkan budaya hemat sejak dini.

5. Menumbuhkan Tanggung Jawab Pribadi Anak-anak belajar bahwa setiap keputusan keuangan membawa konsekuensi.

Sosialisasi dilaksanakan di SD Negeri Sapen dengan target utama siswa kelas 4. Melalui metode interaktif dan menyenangkan, anak-anak diajak belajar bagaimana menyusun rencana pengeluaran harian sederhana. Program ini juga dilengkapi dengan simulasi penggunaan planner sehingga mereka dapat langsung mempraktikkan materi yang diberikan.

Program *“Uang Saku Planner”* diharapkan tidak hanya bermanfaat pada saat sosialisasi, tetapi juga berlanjut dalam keseharian anak-anak. Dengan pembiasaan yang konsisten, keterampilan mengelola keuangan ini bisa menjadi bekal berharga hingga mereka dewasa kelak. Selain itu, keberhasilan program ini juga bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengajarkan literasi finansial sejak bangku sekolah dasar.

Melalui sinergi antara UNISRI, pemerintah desa, dan masyarakat, program ini sejalan dengan tema besar KKN PPM yaitu “Penguatan Potensi Lokal Guna Mewujudkan Desa Mandiri dan Berkelanjutan.” Edukasi sederhana seperti pengelolaan uang saku menjadi langkah kecil namun berarti dalam mencetak generasi yang cerdas finansial, disiplin, dan mandiri.