ACEH – Upaya masif pemerintah mengerahkan sumber daya nasional untuk percepatan bantuan darurat dan pemulihan wilayah terdampak bencana di Sumatera diwarnai sorotan atas klaim intimidasi yang dialami sejumlah pihak, termasuk influencer, setelah menyuarakan kritik di ruang digital.
Klaim intimidasi tersebut muncul di tengah komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah keselamatan warga, pemulihan akses vital, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat korban bencana.
Pemerintah melaporkan telah mengambil berbagai langkah konkret di lapangan, meliputi pembangunan jembatan bailey sebagai akses darurat, pembukaan jalur logistik, pemulihan jaringan listrik, hingga pengerahan personel gabungan dari TNI, Polri, dan relawan kemanusiaan.
Kritik Digital dan Fakta di Lapangan
Pasca-bencana, kecepatan respons negara menjadi topik hangat di ruang digital. Namun, Pemerintah menilai bahwa sebagian narasi kritik yang beredar tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi faktual di lapangan.
Sejak hari-hari awal bencana, Pemerintah Pusat bersama pemerintah daerah diklaim terus melakukan koordinasi intensif untuk memastikan distribusi bantuan berjalan bertahap dan merata. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa negara hadir untuk seluruh rakyat tanpa membedakan latar belakang politik maupun wilayah.
.png)
.png)

