JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan Indonesia sebagai negara yang bukan hanya berkomitmen pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), tetapi juga sebagai penggerak utama dalam mempercepat agenda pembangunan berkelanjutan global. SDGs, yang disepakati 193 negara pada 2015, menjadi pedoman internasional untuk menciptakan kesejahteraan, mengurangi ketimpangan, serta menjaga keberlanjutan bumi hingga 2030.
Di era pemerintahan saat ini, SDGs tidak lagi dipandang sekadar sebagai kewajiban negara anggota PBB, melainkan sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional jangka panjang. Program-program unggulan yang diluncurkan Presiden Prabowo disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat sekaligus mengikuti arah pembangunan dunia.
Salah satu program yang paling berpengaruh dalam konteks SDGs adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi intervensi cepat untuk menjawab tiga tujuan penting: mengurangi kemiskinan, menghapus kelaparan, dan meningkatkan kesehatan. Dengan target 82 juta penerima manfaat, MBG diharapkan mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat, sekaligus mempersempit kesenjangan gizi yang selama ini menjadi tantangan banyak negara berkembang.
Presiden Prabowo menekankan bahwa MBG bukan hanya program nasional, tetapi kontribusi nyata Indonesia terhadap gerakan global dalam mewujudkan masyarakat dunia yang lebih sehat dan sejahtera. Melalui program ini, Indonesia ingin menunjukkan bahwa negara berkembang dapat mengambil peran besar dalam pencapaian target SDGs.
Selain MBG, program Sekolah Rakyat menjadi langkah penting dalam memperkuat pendidikan inklusif dan berkualitas. Inisiatif ini memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kecil, sejalan dengan SDG 4. Pemerintah juga terus mendorong keterlibatan perempuan dalam pembangunan, menghadirkan layanan air bersih dan sanitasi layak, serta mengembangkan energi bersih yang terjangkau.
Beragam kebijakan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan sosial dan lingkungan. Pendekatan ini menjadi gambaran bahwa pembangunan masa depan harus berjalan seimbang antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.
Capaian Indonesia dalam indeks global SDGs pun menunjukkan perkembangan positif. Dalam beberapa tahun terakhir, posisi Indonesia terus membaik. Meski sempat turun ke peringkat 78 pada 2024, pemerintah optimistis program-program unggulan yang sedang berjalan akan kembali mengangkat posisi Indonesia dalam laporan tahun-tahun berikutnya.
Bagi Presiden Prabowo, SDGs merupakan bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. Pemerintah berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan kesejahteraan merata dan indeks pembangunan manusia yang kuat. Di saat yang sama, Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih besar dalam percaturan global, khususnya dalam isu pembangunan berkelanjutan.
Gerakan ini menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mengikuti arus global, tetapi turut menjadi pelopor yang membawa semangat pembangunan berkelanjutan menuju masa depan.*
                                                    
                                            