Jakarta – Di tengah perpanjangan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Sumatera hingga akhir 2025, pemerintah pusat dan daerah mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia merayakan momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan kesederhanaan, fokus pada doa bersama, serta menunjukkan empati mendalam terhadap para korban bencana.
Himbauan ini merupakan bagian dari upaya mendorong solidaritas nasional, memastikan euforia perayaan akhir tahun tidak kontras dengan penderitaan warga yang masih terdampak parah di Sumatera.
Beberapa pemerintah daerah di Sumatera, seperti Kabupaten Bener Meriah, Aceh Utara, dan Provinsi Aceh, telah memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 29 Desember 2025. Perpanjangan ini dilakukan mengingat masih banyak kecamatan dan desa yang sulit diakses oleh logistik darat.
Kondisi ini secara langsung memengaruhi persiapan akhir tahun, di mana TNI/Polri, relawan BNPB, dan petugas terkait masih bekerja keras untuk memulihkan infrastruktur dasar. Laporan menyebutkan bahwa upaya pemulihan masih berfokus pada penyaluran bantuan dan pengaktifan kembali listrik bagi sekitar 2 juta rumah yang terdampak.
Pemulihan pasca-bencana yang telah berlangsung sejak 26 November 2025 ini membutuhkan fokus dan energi nasional, menjadikan momentum perayaan akhir tahun sebagai ajang untuk menunjukkan kepedulian, bukan pesta meriah.
Guna memperkuat semangat empati nasional, berbagai kepala daerah dan lembaga penegak hukum mengeluarkan imbauan tegas.
.png)
.png)

