BEKASI - Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Melasti sebagai bagian dari persiapan spiritual menyambut Tahun Baru Saka. Di Kota Bekasi, yang menjadi salah satu pusat komunitas Hindu terbesar di Jawa Barat, ritual ini berlangsung di pesisir Laut Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya.  

Melasti bukan sekadar prosesi keagamaan, tetapi juga momentum refleksi bagi setiap individu untuk membersihkan diri dari berbagai pengaruh negatif. Hal ini disampaikan oleh Ida Pedanda Gde Sebali Waisnawa Mahardika saat meninjau lokasi Melasti pada Sabtu, 15 Maret 2025.  

"Melasti adalah kesempatan bagi umat Hindu untuk merenungkan kembali perjalanan hidupnya, melepaskan beban-beban batin, dan menyucikan diri agar siap menjalani kehidupan yang lebih baik," jelasnya.  

Menurut Ida Pedanda Gde, upacara ini tidak hanya membersihkan diri secara spiritual tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam dan sesama manusia. Air suci yang digunakan dalam prosesi melambangkan kehidupan dan kebersihan jiwa, mengingatkan manusia akan pentingnya kesucian dalam berpikir, berkata, dan bertindak.  

Lebih dari Ritual: Melasti sebagai Wujud Kebersamaan

Selain menjadi bagian dari perjalanan spiritual, upacara Melasti di Bekasi juga menunjukkan semangat kebersamaan antarumat beragama. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi, Letkol Purn I Gusti Made Rudhita, menuturkan bahwa perayaan Nyepi di wilayah ini diwarnai dengan berbagai kegiatan sosial.  

"Salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah *Saka Bhoga Sevanam*, yaitu berbagi makanan dan takjil kepada kaum duafa. Ini menjadi simbol bahwa umat Hindu tidak hanya merenungi diri sendiri, tetapi juga turut peduli terhadap sesama," katanya.  

Selain itu, panitia Nyepi juga mempersiapkan santunan untuk anak yatim piatu Hindu serta pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi pada 28 Maret 2025. Berbagai kegiatan ini menunjukkan bahwa ajaran Hindu tidak hanya menekankan kesucian diri, tetapi juga keseimbangan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.  

Dengan adanya rangkaian perayaan ini, umat Hindu di Bekasi tidak hanya menjalankan tradisi keagamaannya tetapi juga membangun kebersamaan, memperkuat hubungan sosial, serta menjaga nilai-nilai spiritual yang menjadi pedoman dalam kehidupan.*