KLATEN - Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat telah membawa dampak besar pada kehidupan masyarakat, termasuk anak-anak usia sekolah dasar. Penggunaan media sosial yang semakin meluas tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga memunculkan tantangan baru, terutama terkait kesehatan mental dan emosional anak. Menyadari pentingnya literasi digital sejak dini, mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Borangan, Manisrenggo, Klaten, mengadakan kegiatan edukasi bertema “Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental dan Emosional Anak” pada Rabu (30/7/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 1 Borangan dengan sasaran siswa kelas 5, yang secara usia mulai aktif menggunakan teknologi dan berinteraksi di dunia maya. Edukasi disampaikan langsung oleh Brevine Luckia Breezi, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISRI.
Dalam penyampaian materinya, Brevine menjelaskan secara rinci bahwa media sosial memiliki dua sisi yang saling berkaitan. Di satu sisi, media sosial dapat menjadi sarana pembelajaran, memperluas wawasan, memudahkan komunikasi, serta mengasah kreativitas melalui konten positif. Namun di sisi lain, tanpa pendampingan dan batasan yang tepat, media sosial dapat berdampak buruk, seperti memicu kecanduan, mengganggu waktu belajar, menurunkan konsentrasi, hingga memunculkan masalah emosional seperti perasaan minder, mudah cemas, dan marah.
Untuk mempermudah pemahaman siswa, Brevine memanfaatkan metode interaktif yang melibatkan tanya jawab, diskusi kelompok, dan permainan edukatif. Siswa diajak untuk menceritakan pengalaman mereka saat menggunakan media sosial, termasuk kendala atau masalah yang pernah mereka temui. Beberapa siswa mengaku pernah mengalami rasa kesal karena komentar negatif di media sosial atau merasa sedih ketika melihat teman memamerkan hal-hal yang tidak bisa mereka miliki. Dari situ, mahasiswa memberikan penjelasan tentang pentingnya self-control, memilih konten yang sesuai, dan memahami bahwa dunia maya tidak selalu mencerminkan kenyataan.
Selain itu, Brevine juga membagikan tips praktis untuk menggunakan media sosial secara sehat, di antaranya:
1. Membatasi waktu penggunaan setiap hari.
2. Menghindari membuka media sosial sebelum tidur atau saat belajar.
3. Memilih akun dan konten yang bermanfaat dan sesuai usia.
4. Segera melapor pada orang tua atau guru jika menemukan hal yang mengganggu atau berbahaya.
5. Menjaga etika dan kesopanan saat berinteraksi di dunia maya.
Pihak sekolah menyambut positif kegiatan ini. Kepala SDN 1 Borangan menegaskan bahwa anak-anak di era digital membutuhkan bekal pengetahuan yang tepat agar tidak terjebak dalam dampak negatif teknologi. Mengingat anak-anak zaman sekarang yang sering bermain hp tanpa istirahat dan sering ikut terpengaruh terhadap konten-konten yang seharusnya bukan tontonan untuk umurnya itu. Karena itu edukasi terhadap dampak media sosial sangat penting untuk anak-anak agar mereka bisa terhindar dari dampak negatif penggunaan media sosial
Kegiatan edukasi ini juga sejalan dengan tujuan program KKN, yaitu mengabdikan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan pembinaan karakter. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa SDN 1 Borangan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak, menjaga kesehatan mental, dan mengelola emosi mereka dengan baik di tengah derasnya arus informasi di era digital.
.png)
.png)

