KLATEN - Dalam rangka menjalankan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), Lingga Dharma Pradita mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang bertugas di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten telah melaksanakan program kerjanya yaitu sosialisasi pengenalan Rambu - rambu lalu lintas dengan sasaran siswa Sekolah Dasar kelas 5. 

Kegiatan ini dilaksanakan di posko KKN Unisri Kelompok 22 Desa Gledeg pada hari Jumat (1/8/2025) dengan jumlah peserta 9 anak-anak yang hadir sebanyak.

Program kerja ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya rambu-rambu lalu lintas serta menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas sejak usia sekolah dasar. 

Mengingat tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, pendidikan mengenai keselamatan berkendara dan disiplin berlalu lintas perlu dikenalkan sejak dini dengan cara sederhana, menyenangkan, dan mudah dimengerti.

Mengajarkan anak SD tentang rambu lalu lintas mungkin terdengar sederhana, tetapi sebenarnya ini merupakan fondasi penting untuk membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap keselamatan bersama. Melalui pendekatan interaktif, saya membahas berbagai topik dasar tentang rambu lalu lintas dengan bahasa yang ringan, dilengkapi dengan gambar, kartu bergambar, serta permainan tebak rambu agar pembelajaran terasa lebih menyenangkan.

Iklan Setalah Paragraf ke 5

 

Melalui kegiatan sosialisasi ini, saya menyampaikan materi seputar:

Apa Itu Rambu Lalu Lintas dan Mengapa Penting?

Saya memulai dengan menjelaskan bahwa rambu lalu lintas adalah tanda di jalan yang berfungsi memberikan petunjuk, larangan, atau peringatan bagi pengguna jalan. Anak-anak diajak memahami bahwa rambu bukan sekadar gambar, tetapi memiliki arti penting untuk menjaga keselamatan. Misalnya, rambu larangan menyeberang sembarangan atau rambu hati - hati di persimpangan jalan.

Jenis - jenis Rambu Lalu Lintas

Selanjutnya, anak-anak dikenalkan dengan beberapa jenis rambu lalu lintas, seperti:

• Rambu Larangan (misalnya dilarang parkir, dilarang masuk).

• Rambu Peringatan (misalnya tikungan tajam, penyeberangan anak sekolah).

• Rambu Perintah (misalnya wajib lurus).

• Rambu Petunjuk

Agar lebih interaktif, anak-anak diajak mengikuti permainan tebak arti rambu dengan menunjukkan gambar, lalu mereka menebak artinya.

Rambu lalu lintas dalam kehidupan sehari - hari, materi dilanjutkan dengan membahas contoh nyata bagaimana rambu lalu lintas selalu ada di sekitar kehidupan sehari-hari. Misalnya, rambu berhenti di dekat sekolah, rambu penyeberangan jalan, atau lampu lalu lintas yang sering mereka temui ketika bepergian bersama orang tua. Hal ini membantu anak-anak memahami bahwa mentaati rambu adalah bagian dari menjaga keselamatan diri dan orang lain, menumbuhkan kesadaran tertib lalu lintas sejak dini.

Melalui kegiatan ini, saya berharap anak-anak dapat memahami arti penting rambu lalu lintas, mengenali berbagai jenis rambu, serta menyadari bahwa disiplin di jalan adalah tanggung jawab bersama. Pendidikan keselamatan berlalu lintas sebaiknya tidak menunggu hingga dewasa, melainkan dimulai sejak usia sekolah dasar agar generasi muda tumbuh dengan sikap disiplin, peduli, dan menghargai keselamatan diri maupun orang lain.

Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal yang bermanfaat bagi anak-anak di Desa Gledeg untuk membentuk budaya tertib lalu lintas demi terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman. Tutup. Lingga Dharma Pradita.