TANGERANG - Peresmian Program Unggulan Kabupaten Tangerang dengan Swiss German University (SGU) Tahun Anggaran 2025 Tempat Aula Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Rabu (23 April 2025).

 Acara di hadiri, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang,Soma Atmaja MST, Rektor Swiss-German University, Samuel Usumo. Direktur TSN, Kepala OPD di Lingkup Kabupaten Tangerang, Camat Oman Apriaman SKm SIp , Sekcam Rajeg,para Kepala Desa baik dari Kecamatan Rajeg, Paku Haji, Solear,Gunung Kaler,dan Teluk Naga, Danramil 12 Rajeg, Kapolsek Rajeg.


Dalam penyampaian Camat Rajeg "Oman Apriaman. mendukung program 100 hari kerja Bupati Tangerang dalam memimpin Kabupaten Tangerang, Dalam waktu yang singkat. Bupati telah melakukan banyak hal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang, Kami mengucapkan selamat datang di Kecamatan Rajeg," ucap Oman Apriaman.


"selaku lokus kegiatan, kolaborasi implementasi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pendampingan untuk pengelolaan buah kemiri, tempe semangit, khususnya di Desa Pengarengan, Desa Daon, dan desa Sukamanah. Kebetulan, Tiga desa ini kemiskinan ekstrimnya cukup tinggi, Program kolaborasi pengentasan kemiskinan ini adalah contoh nyata dari komitmen Bupati meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang," Tutur camat Oman Apriaman.

Sekda Soma Atmaja MST, Menyampaikan,Penyebab kemiskinan ekstrim melibatkan berbagai faktor. Salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan, di mana banyak kepala rumah tangga, Tidak memiliki pendidikan formal yang memadai. Selain itu akses terhadap layanan dasar seperti sanitasi dan air bersih masih kurang, Serta banyak rumah tangga tidak memiliki jaminan sosial.

Iklan Setalah Paragraf ke 5


"Keterbatasan lapangan kerja dan pendapatan yang rendah juga berkontribusi. Sementara ketidak setaraan gender dan keberadaan penyandang disabilitas dalam rumah tangga memperburuk situasi kemiskinan. Untuk itu, cara mengatasi masalah ini harus menyasar berbagai aspek secara terintegrasi. Oleh karena itu, kami pemerintah daerah, Kabupaten Tangerang menyiapkan beberapa kegiatan prioritas dalam program unggulan prospek pada RPJMD 2025-2030. Salah satunya adalah kegiatan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah
dengan berkolaborasi dengan para stakholder, Secara pentahelik," Ucap Sekda Soma Atmaja.


"Pak Lurah, Bu Lurah, siapa yang kita sebut miskin? Mungkin Pak Lurah sudah hafal lah warganya. Sebagian juga ada yang penghasilannya itu sekitar Rp650.000 per bulan. Nah itu yang kita sebut miskin. Mereka mungkin bapaknya sebagai buruh lepas, buruh tani, yang penghasilannya Rp20.000-Rp30.000 sehari. Itu tidak akan pernah mencukupi.
Upaya yang kita lakukan tentu saja sudah banyak, Dari mulai pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Intervensi. Melalui program bantuan langsung tunai, misalnya. Dan banyak program lainnya.
Sebenarnya satu-satunya yang bisa memutus mata rantai kemiskinan adalah pendidikan," tegas Sekda Soma Atmaja.(Ade)