Depok — Kegiatan Creative Parents Class dengan tema "Ubah Minyak Jelantah Menjadi Sabun dan Lilin Unik" yang digelar di Gedung TKIT Mutiara Islam 2 Depok memberikan wawasan baru bagi warga tentang pemanfaatan limbah rumah tangga. Narasumber Purwanti dari Bank Sampah Asri23 Rawapanjang Bojong Gede berbagi ilmu mengenai teknik mengolah minyak jelantah menjadi produk bermanfaat, pada Sabtu 8 Februari 2025. 

Rina Ika Eliyani, Koordinator Bank Sampah Cinta Asri 23 yang sekaligus Ibu Ketua RW 23 Rawapanjang Bojonggede, menegaskan bahwa kreativitas adalah kunci dalam menghadapi permasalahan sampah.  

"Kami ingin masyarakat sadar bahwa limbah rumah tangga, seperti minyak jelantah, memiliki nilai jika diolah dengan benar. Ini bisa menjadi solusi lingkungan sekaligus peluang usaha kecil," katanya.  

Ketua RW 23, Sujianto, menyampaikan harapan besar dari kegiatan ini. Menurutnya, masyarakat harus terus didorong untuk terlibat dalam kegiatan edukasi lingkungan yang bermanfaat.  

"Kegiatan seperti ini penting sekali. Harapan kami, kegiatan edukatif tentang pengelolaan sampah bisa dilakukan secara rutin. Dengan begitu, lingkungan kita bisa lebih bersih dan masyarakat memiliki keterampilan tambahan," ujarnya.  

Iklan Setalah Paragraf ke 5

Peserta Antusias Pelajari Keterampilan Baru lewat Ilmu Bank Sampah

Sebanyak 13 peserta yang hadir terlihat antusias mengikuti pelatihan pembuatan sabun dan lilin dari minyak jelantah. Salah satu peserta, Ibu Elin, merasa mendapatkan ilmu yang sangat berharga.  

"Biasanya minyak jelantah saya buang begitu saja. Ternyata bisa jadi sabun dan lilin yang bermanfaat. Saya akan coba praktik di rumah dan bagikan ilmunya ke tetangga," katanya.  

Peran Bank Sampah dalam Edukasi Lingkungan  

Zakiyah, Ketua Bank Sampah Cinta Asri 23, berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi warga untuk lebih peduli pada pengelolaan sampah.  

"Kami ingin kegiatan seperti ini terus dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa sampah bukan hanya masalah, tetapi bisa menjadi solusi yang bernilai ekonomi," katanya.  

Dengan semangat kolaborasi dan edukasi yang terus ditingkatkan, diharapkan RW 23 Rawapanjang Bojonggede bisa menjadi percontohan dalam mengelola limbah rumah tangga secara kreatif dan inovatif.*