Penulis: Samuel Bagus Kristiawan, Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNISRI
KLATEN - Kelompok 48 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta menggelar kegiatan edukasi literasi keuangan dengan tema Perencanaan Keuangan Pribadi (Personal Finance): Uangku Tanggung Jawabku – Bijak Belanja Cerdas Investasi pada Rabu (06/08/2025) di Balai Desa Logede, Karangnongko, Klaten.
Kegiatan ini merupakan program kerja dari salah satu mahasiswa Kelompok 48 KKN PPM UNISRI, yaitu Samuel Bagus Kristiawan, mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNISRI. Melalui program ini, Samuel mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada bidang pengabdian masyarakat, dengan menghadirkan edukasi finansial yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Samuel dalam presentasinya menjelaskan pentingnya memahami penggunaan uang digital yang kini semakin banyak digunakan melalui e-wallet dan m-banking. Uang digital membuat transaksi lebih mudah, tetapi juga bisa membuat pengguna kurang perhatian terhadap berapa banyak uang yang mereka habiskan.
Selain itu, Samuel juga menyoroti risiko belanja online yang tidak terkontrol. Belanja impulsif karena adanya diskon, serta penggunaan fitur paylater tanpa perhitungan matang, bisa menyebabkan masalah keuangan bagi masyarakat. Oleh karena itu, peserta diajak untuk lebih bijak dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan sebelum membeli apa pun.
Para peserta juga mendapatkan penjelasan tentang cara mengelola uang digital secara bijak, seperti memisahkan dompet digital sesuai kegunaannya, mencatat pengeluaran setiap hari, serta terbiasa bertanya "Apakah ini kebutuhan atau hanya keinginan?" sebelum melakukan transaksi.
Lebih lanjut, Samuel menekankan bahwa uang tidak hanya digunakan untuk belanja, tetapi juga bisa dikembangkan melalui menabung dan investasi. Dalam sesi tersebut, dijelaskan perbedaan antara menabung dan investasi serta contoh investasi sederhana yang bisa dilakukan masyarakat, seperti tabungan emas digital dan reksa dana pasar uang.
"Mulailah dari jumlah kecil, jaga konsistensi, hindari tawaran cepat kaya, diskusikan dengan keluarga, dan tetapkan tujuan yang jelas," pesan Samuel saat memberikan tips investasi yang aman.
Masyarakat Desa Logede terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Banyak peserta yang aktif bertanya tentang cara mengelola uang digital dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana memulai investasi sesuai kemampuan mereka.
Kepala Desa Logede yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi inisiatif mahasiswa UNISRI. Menurutnya, edukasi literasi keuangan seperti ini sangat penting bagi masyarakat desa agar lebih siap menghadapi perkembangan teknologi dan tantangan ekonomi yang semakin rumit.
Lebih jauh lagi, kegiatan ini diharapkan tidak hanya terbatas pada masa KKN saja, tetapi menjadi pemicu munculnya budaya baru dalam mengelola keuangan di tingkat rumah tangga. Dengan pemahaman yang baik dalam perencanaan keuangan, masyarakat diharapkan mampu mengarahkan penghasilan mereka untuk tujuan produktif yang bermanfaat dalam jangka panjang.
Dengan demikian, program ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UNISRI dalam meningkatkan kesadaran finansial masyarakat serta menanamkan budaya bijak mengelola uang di era digital.
.png)
.png)

