BOYOLALI - Bertempat di SD Negeri 2 Gunungsari, Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Tindakan Bullying (Perundungan) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Bengkle bekerja sama dengan pihak sekolah dan mahasiswa kuliah kerja nyata Universitas Boyolali kelompok 18 di desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamudro. (1/7/2025).
Kegiatan sosialisasi di SD Negeri 2 Gunungsari bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh siswa kelas 4 sampai 6 SD Negeri 2 Gunungsari mengenai pengertian bullying dan bentuk-bentuknya, dampak negatif bullying terhadap korban maupun pelaku, upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah dan rumah, langkah penanganan jika terjadi tindakan bullying.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapat antusias dari para siswa dan para siswa aktif bertanya dan berdiskusi mengani pengalaman serta cara mencegah bullying, setelah sosialisasi selesai siswa diberikan satu kertas kecil untuk menuliskan dampak bullying dan tempelkan dibagian tubuh yang sakit atau terluka.
Ada salah satu siswa yang maju kedepan dengan keberaniannya mendatangi salah satu anggota KKN dengan mencurshkan isi hati yang selama ini mereka pendam sendiri, dengan perasaan cemas ia mengungkapkan, “Aku korban bullying salah satu teman sendiri kak, rambutku pernah dijambak dan perutku ditendang setelah itu aku mennangis sambil pulang jalan kaki sendiri, aku tidak berani mengadukan perbuatan temenku kepada orang lain. Sampai saat ini aku takut."
Bullying memiliki dampak yang sangat serius bagi korban, baik secara psikologis, akademik, sosial, maupun fisik. Secara mental, korban sering merasa takut, cemas berlebihan, kehilangan rasa percaya diri, hingga mengalami stres dan depresi.
Dalam kasus yang lebih berat, bullying dapat menyebabkan trauma jangka panjang, bahkan memicu keinginan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Jika tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa berlanjut hingga dewasa, memengaruhi kesehatan mental, kehidupan sosial, dan produktivitas korban.
Perlu diingat bahwa pelaku bullying juga berisiko mengalami dampak negatif, seperti terjerat masalah hukum, tumbuh dengan perilaku agresif, dan kesulitan membangun empati. Oleh karena itu, bullying adalah masalah serius yang harus dicegah dan ditangani bersama oleh sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Diharapkan hasil dari sosialisasi bullying kali ini dapat meningkatkan pemahaman siswa, guru, dan orang tua mengenai bullying dapat lebih tanggap dan cepat bertindak bila menemukan indikasi bullying, menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya mencegah dan menangani bullying sejak dini, mendorong kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah desa dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.
.png)
.png)

