BOYOLALI - Sebuah UMKM di Dusun Kedungpadas, Kedungpilang, Wonosamodro, Kabupaten Boyolali, berhasil melakukan inovasi dengan mengubah produk gula jawa cetak menjadi gula semut berkat pendampingan mahasiswa Universitas Boyolali (UBY) dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Gula semut dinilai lebih praktis, higienis, dan tahan lama dibandingkan gula jawa tradisional yang biasanya dicetak berbentuk batok kelapa. Jika gula cetak mudah lengket, cepat lembek, dan kurang efisien untuk takaran tertentu, gula semut hadir dalam bentuk butiran kristal halus yang lebih mudah larut serta fleksibel digunakan, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun usaha kuliner.

Tak hanya dari sisi bentuk, produk ini juga mendapat sentuhan modern melalui kemasan khusus. Gula semut dikemas dalam pouch 250 gram yang simpel untuk konsumen individu, serta toples 400 gram yang cocok bagi keluarga maupun pelaku usaha kecil. Kemasan ini sudah dilengkapi label merek dan mendapat pendampingan pengurusan sertifikasi halal. Langkah ini menjadi kunci penting agar produk bisa diterima lebih luas di pasar modern, baik offline maupun online. Dengan branding yang jelas dan legalitas yang terjamin, gula semut Kedungpadas kini naik kelas menjadi produk unggulan yang siap bersaing di pasar digital.

Produk tradisional jadi lebih bernilai

Sebelumnya, UMKM ini hanya memproduksi gula jawa cetak dengan keterbatasan dalam hal daya simpan dan harga jual. Melalui program KKN, mahasiswa UBY mendampingi langsung proses transformasi mulai dari pengolahan nira, pengemasan, hingga pembuatan identitas merek. “Kami berharap inovasi ini bisa memberikan nilai tambah bagi UMKM sehingga produknya siap bersaing di pasar modern,” ujar salah satu mahasiswa KKN, Enjelia. 

Iklan Setalah Paragraf ke 5

Peluang pasar baru dengan tampilan baru yang lebih menarik, gula semut dari UMKM Kedungpadas kini memiliki peluang lebih besar untuk dipasarkan tidak hanya secara lokal, tetapi juga di ritel modern maupun platform digital.

Inovasi ini menjadi bukti bahwa pendampingan sederhana mampu membuat produk tradisional naik kelas, sekaligus membuka jalan bagi UMKM untuk berkembang lebih jauh. Ke depan, diharapkan produk gula semut ini dapat menjadi ikon unggulan desa dan memperluas jaringan pasar hingga tingkat nasional.