Penulis: Risma Yoga noviana, Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Kelompok 47 KKN - PPM Unisri Surakarta.

KLATEN Kelompok 47 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta menyelenggarakan kegiatan *Pelatihan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini Melalui Media Permainan Edukatif dan Interaktif dengan tema permainan “Emoji Eksplorasi Ekspresi Wajah”*. Kegiatan ini dilaksanakan di PAUD/TK Pertiwi 1 Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, dengan melibatkan siswa, guru, dan orang tua yang turut serta mendukung jalannya acara.

Program ini menjadi salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Kehadiran mahasiswa KKN di Desa Karangnongko diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan pendidikan anak usia dini. Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar mengenal huruf dan angka, tetapi juga belajar mengelola emosi, memahami perasaan sendiri maupun orang lain, serta mengekspresikan diri dengan cara yang sehat.

Permainan edukatif bertema “Emoji Eksplorasi Ekspresi Wajah” dipilih karena sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang lebih mudah belajar melalui visualisasi gambar dan permainan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa memperkenalkan berbagai kartu bergambar emoji yang melambangkan emosi dasar, seperti senang, sedih, marah, takut, kaget, hingga bingung. Anak-anak kemudian diajak menirukan ekspresi wajah tersebut dan menceritakan pengalaman pribadi mereka ketika merasakan emosi serupa.

Kegiatan ini berlangsung interaktif dan penuh keceriaan. Anak-anak sangat antusias menebak ekspresi pada kartu emoji dan mencoba menirukan mimik wajah dengan penuh semangat. Tidak hanya itu, mereka juga dilatih untuk memahami bagaimana cara merespons teman yang sedang mengalami emosi tertentu. Misalnya, ketika ada teman yang merasa sedih, mereka diajarkan untuk memberi semangat, atau ketika ada teman yang marah, mereka diajarkan untuk berbicara dengan lembut.

Iklan Setalah Paragraf ke 5

Guru PAUD/TK Desa Karangnongko mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Selama ini, pembelajaran di sekolah lebih banyak menekankan aspek kognitif, sementara aspek emosional seringkali belum disentuh secara mendalam. Dengan adanya pelatihan ini, anak-anak didorong untuk mengenal dan mengelola emosi sejak dini sehingga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, empatik, dan memiliki kemampuan sosial yang baik.

Selain guru, orang tua yang turut hadir juga memberikan apresiasi positif. Mereka menilai kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan anak di era sekarang, di mana keterampilan emosional sangat penting untuk mendukung keberhasilan anak di masa depan. Orang tua juga mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya mendampingi anak dalam mengenali dan mengelola emosinya sehari-hari di rumah.

Bagi mahasiswa KKN, program ini tidak hanya sekadar pelaksanaan kewajiban akademik, tetapi juga menjadi sarana untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar memahami dunia anak, serta bagaimana cara mendekatkan ilmu pengetahuan dengan metode yang menyenangkan dan bermanfaat. Hal ini menjadi pengalaman berharga dalam mengimplementasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik nyata di lapangan.

Lebih jauh, kegiatan ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara pihak perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan masyarakat desa. Program “Emoji Eksplorasi Ekspresi Wajah” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi PAUD dan TK lain dalam menciptakan pembelajaran kreatif yang menyentuh berbagai aspek perkembangan anak, tidak hanya kognitif tetapi juga emosional dan sosial.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, Kelompok 47 KKN PPM UNISRI berharap anak-anak di Desa Karangnongko semakin memiliki kesadaran emosional yang baik sejak dini. Kecerdasan emosional ini nantinya akan menjadi bekal penting bagi mereka dalam menghadapi tantangan di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa pendidikan holistik yang menyeimbangkan aspek akademik dan emosional dapat diwujudkan dengan cara sederhana, menyenangkan, dan penuh makna.