KLATEN - Suasana ceria mewarnai ruang kelas SDN 1 Soropaten, Klaten ketika mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 34 Universitas Slamet Riyadi Surakarta hadir untuk melaksanakan program edukasi bertajuk “Cinta, Bangga, Paham Rupiah” (CBP Rupiah). Program ini dilaksanakan khusus untuk siswa kelas 3 dan 4, dengan tujuan memberikan pemahaman mendasar mengenai rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, menumbuhkan kebanggaan terhadap rupiah, serta membekali siswa dengan keterampilan mengelola uang secara bijak.
Kegiatan diawali dengan pengenalan unsur-unsur penting pada uang rupiah, termasuk ciri-ciri keaslian yang dapat dikenali melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Mahasiswa KKN juga memperkenalkan metode 5J (Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan distaples, Jangan diremas, Jangan dibasahi) sebagai panduan sederhana untuk merawat uang agar tetap layak digunakan dalam transaksi.
Sebagai media pembelajaran, tim KKN membawa contoh uang palsu untuk menunjukkan perbedaan unsur keamanan antara uang asli dan uang palsu. Siswa tampak antusias saat mengamati dan mencoba langsung membedakan keduanya. Pengalaman ini membantu mereka memahami bahwa uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga memiliki nilai dan ciri yang perlu dikenali untuk menghindari penipuan.
Materi kemudian dilanjutkan dengan pembahasan konsep Cinta Rupiah, yang mengajarkan pentingnya merawat uang; Bangga Rupiah, yang mengenalkan tokoh pahlawan dan keragaman budaya pada desain rupiah; serta Paham Rupiah, yang menanamkan kebiasaan berhemat, menabung, dan membelanjakan uang sesuai kebutuhan.
Untuk memperkuat pemahaman, dilakukan simulasi jual-beli sederhana di kelas. Dalam kegiatan ini, siswa berperan sebagai pembeli dan penjual, melakukan transaksi menggunakan uang rupiah yang telah disediakan. Aktivitas ini tidak hanya melatih keterampilan berhitung dan bertransaksi, tetapi juga mengajarkan etika dan tata cara berbelanja yang benar.
Salah satu siswa kelas 4, Kaka, turut berbagi pengalamannya. “Seru sekali bisa belajar cara membedakan uang asli dan uang palsu. Sekarang kalau pegang uang, aku jadi lebih hati-hati,” ujarnya penuh semangat.
Antusiasme seperti ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis praktik mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi anak-anak.
Program CBP Rupiah ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN. Melalui interaksi langsung dengan peserta didik, mahasiswa dapat mengasah kemampuan komunikasi, penyampaian materi, serta manajemen kelas. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi bukti bahwa literasi keuangan dapat ditanamkan sejak dini dengan cara yang menyenangkan, sehingga generasi muda lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
.png)
.png)

