Penulis : Erlis Muti'ah Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Slamet Riyadi Surakarta

KLATEN - Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta menyelenggarakan kegiatan Capacity Building bertema Public Speaking dan Management of Mental Health sebagai upaya memperkuat kapasitas kelembagaan pemuda Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten pada, Minggu (27/7/2025).

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Farco Siswiyanto Raharjo dan Faisal Muhammad Safii, yang memberikan materi seputar teknik berbicara di depan umum sekaligus pentingnya menjaga kesehatan mental bagi generasi muda.

Program ini menjadi hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN UNISRI Surakarta, yaitu Erlis Muti’ah, Lidya Arum Nugraheni, dan Muhammad Trio, bersama Karang Taruna setempat sebagai bentuk pengabdian dan pengembangan soft skill pemuda desa. Kegiatan capacity building ini diadakan di balai desa Manjungan dan diikuti oleh para anggota Karang Taruna yang terdiri dari pemuda-pemudi desa dengan penuh antusias.

Pada sesi pertama, Farco Siswiyanto Raharjo menyampaikan materi tentang teknik public speaking yang efektif, mulai dari cara membangun rasa percaya diri hingga cara menyampaikan materi secara jelas dan menarik di depan audiens. "Seorang pemuda harus mampu berbicara di depan umum karena itu merupakan modal penting dalam berorganisasi dan berkegiatan sosial," ujar Farco kepada seluruh peserta.

Iklan Setalah Paragraf ke 5

Materi selanjutnya disampaikan oleh Faisal Muhammad Safii mengenai pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental berpengaruh besar terhadap produktivitas, semangat, dan kekompakan pemuda desa. Para peserta diajak memahami ciri-ciri stres dan bagaimana cara mengelolanya agar tidak mengganggu aktivitas di organisasi maupun aktivitas pribadi.

Salah satu mahasiswa kolaborator, Erlis Muti’ah, menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran Karang Taruna sebagai wadah pengembangan diri pemuda. "Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap anggota Karang Taruna bisa lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum dan lebih peduli terhadap kondisi kesehatan mental masing-masing," ujarnya.

Melalui capacity building ini, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung berupa latihan public speaking, simulasi presentasi kelompok, serta curah pendapat mengenai pengalaman masing-masing dalam menghadapi tekanan mental. Hal tersebut menambah semangat peserta dan menciptakan suasana kegiatan yang edukatif namun tetap santai dan komunikatif.

Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama dan foto bersama seluruh peserta, narasumber, serta tim kolaborator mahasiswa KKN. Program ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi kegiatan Karang Taruna selanjutnya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda desa Manjungan, sekaligus membangun mental yang sehat dan komunikatif di kalangan generasi muda.