BOGOR — Belanja perangkat teknologi informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor kembali menjadi sorotan. Center for Budget Analysis (CBA) mendesak Kejaksaan Agung untuk menyelidiki sejumlah pengadaan komputer dan perangkat elektronik yang dinilai janggal, baik dari sisi harga maupun transparansi.


Sorotan utama tertuju pada pengadaan komputer yang dilakukan saat Yunita Mustika Putri menjabat sebagai Sekretaris Dewan DPRD Kabupaten Bogor pada 2023. Menurut Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, Sekretariat DPRD saat itu menganggarkan Rp1,1 miliar untuk pembelian 45 unit PC.


“Artinya harga satu unit PC mencapai Rp25,7 juta. Ini jumlah yang banyak sekali dan satuan harganya tinggi banget alias mahal,” ujar Uchok Sky, Jumat (21/11/2025).


Pada tahun 2024, anggaran pengadaan komputer kembali muncul dengan nilai Rp1,115 miliar. Namun, menurut CBA, tidak ada kejelasan mengenai jumlah unit dan harga satuan yang dibeli. Uchok menyebut bahwa informasi tersebut tidak dibuka ke publik. “Sayangnya, Yunita sebagai Sekwan menyembunyikan jumlah unit dan harga satuan komputer yang dibeli,” tegasnya.


CBA juga menyoroti peran Ketua DPRD Rudy Susmanto dalam proses penganggaran tersebut. Lembaga ini meminta Kejaksaan Agung untuk memanggil kedua pejabat tersebut guna mengklarifikasi alokasi dan distribusi perangkat yang dibeli.


Setelah menjabat sebagai Kepala BKPSDM Kabupaten Bogor pada 2025, Yunita kembali terlibat dalam pengadaan perangkat teknologi. BKPSDM tercatat menganggarkan Rp567 juta untuk pembelian laptop dan tablet PC, serta Rp232 juta untuk perangkat komputer berlayar 11 inci dan perangkat lain berlayar 8 inci dengan spesifikasi tinggi.


Rangkaian belanja ini memicu pertanyaan publik mengenai urgensi, spesifikasi, dan transparansi harga. CBA menilai bahwa pengadaan teknologi di instansi pemerintah harus diawasi ketat agar tidak menjadi celah pemborosan anggaran.


“Harus jelas dikasih ke siapa saja itu laptop, dan dilakukan verifikasi harga pasar,” kata Uchok.


Hingga berita ini diturunkan, awak media telah mencoba menghubungi Yunita Mustika Putri dan Bupati Bogor Rudy Susmanto melalui pesan singkat, namun belum ada tanggapan resmi terkait desakan CBA tersebut.*