Waspada Hepatitis Akut, Erna Nuraena: Kenali Empat Gejalanya

Waspada Hepatitis Akut, Erna Nuraena: Kenali Empat Gejalanya

Smallest Font
Largest Font

KOTA BOGOR, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai dan mengenali empat gejala awal hepatitis akut yang kini muncul sebagai penyakit menyerang anak usia 1-16 tahun, meskipun di Bogor kasusnya belum ditemukan. Senin, (16/05/22).

Sekretaris Dinkes Kota Bogor Erna Nuraena, pada Minggu (15/05) mengatakan, kewaspadaan tetap perlu dilakukan mengingat penyebab penyakit tersebut belum ditemukan, sementara sudah ada pasien yang meninggal dunia di luar negeri.

“Kalo hepatitis akut yg tidak diketahui etiologinya nol, tetapi siap siaga, selalu waspada dan tetap harus menjadi perhatian bersama,” katanya.

Erna menyebutkan, ada empat gejala hepatitis akut pada anak-anak yakni mual, muntah, diare berat dan demam ringan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Selain itu, ada juga gejala lanjutan seperti air kencing berwarna pekat seperti teh, buang air besar berwarna putih pucat, warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang dan kesadaran menurun.

Dia pun mengingatkan kasus penyakit Hepatitis akut tersebut telah memasuki Indonesia dengan jumlah tiga pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dengan gejala yang mirip seperti yang disampaikan WHO (World Health Organization).

WHO merilis gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah) dan sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Pada ketiga pasien yang ditemukan di Indonesia, meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Dia menjelaskan untuk mencegah anak terkena hepatitis akut, terdapat lima langkah menghindari virusnya memasuki saluran cerna yakni rutin mencuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang sakit dan menjaga kebersihan ruang dan lingkungan.

Adapula empat langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari penularan melalui saluran nafas, yaitu kurangi mobilitas, gunakan masker jika berpergian, jaga jarak dengan orang lain dan hindari keramaian atau kerumunan.

“Itu mengapa di Indonesia khususnya di Kota Bogor protokol kesehatan masih perlu ditaati oleh masyarakat,” katanya.  (***)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri