Test Slump Beton Tanpa Konsultan Pengawas, Rigid Tergelar Yang Patah Tanggung Jawab Siapa?

Test Slump Beton Tanpa Konsultan Pengawas, Rigid Tergelar Yang Patah Tanggung Jawab Siapa?

Smallest Font
Largest Font

BOGOR,- Asmandilla, S.T., M.Si., selaku Pejabat Pembuat Komitmen pada kegiatan proyek peningkatan jalan Dramaga-Laladon memberikan tanggapan terkait tidak adanya konsultan pengawas saat test slump beton di TM (truk molen) pertama sebelum proses gelaran rigid.

Dalam tanggapannya saat dikonfirmasi awak media dengan mengirimkan link berita terkait tidak adanya konsultan pengawas saat test slump beton (uji slump) Asmandilla mengatakan, konsultan harusnya ada, karena bertanggungjawab terhadap lapangan, Senin (8/8/2022).

“Slump test beton dilakukan untuk mengetahui konsisten adukannya, sehingga kualitas dan kuantitas tetap terjaga, makanya harus ada konsultan pengawas sebagai penanggung jawab lapangan,” ujar Asmandilla melalui pesan WhatsApp.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sementara itu, Kepala UPT Jalan dan Jembatan Kelas A, Wilayah III Ciomas, Andri Wistianto saat dimintai tanggapannya terkait tidak adanya konsultan pengawas saat test slump beton tidak membenarkan hal tersebut.

“Tapi setahu saya waktu itu ada konsultan pengawasnya,” jawab Andri singkat.

Sebelumnya dari pantauan team media di lapangan (4/8), saat slump test beton (uji slump) pada TM pertama dan gelaran rigid tanpa kehadiran konsultan pengawas dan pengamat dari UPT wilayah.

Menurut pelaksana Budi saat ditanya di lokasi kegiatan terkait uji slump beton tanpa adanya konsultan pengawas dan pengamat dari UPT mengatakan, belum datang, ntar juga datang.

“Belum datang, ntar juga datang, karena kita ngecor sampai pagi. Kita tidak main-main, kan dari foto dan video saat uji slump sudah meyakinkan mereka,” kata Budi.

Untuk memastikan hasil beton pada jalur gelaran rigid yang pada test slump TM pertama tanpa konsultan pengawas, awak media kembali datang ke lokasi proyek, dan menemukan kembali segment yang patah menjalar pada badan jalan, dimana hal ini juga ditemukan pada jalur yang lain di proyek tersebut, (9/8).

Dikutip dari laman betonprecast.com, Slump test beton adalah pengujian kekentalan beton segar agar beton yang diproduksi dapat mencapai kekuatan mutu beton dan mendapatkan nilai slump beton yang baik. Fungsi lain dari uji slump beton adalah agar beton yang diproduksi di batching plant akan sesuai dengan rencana kerja dari sebuah proyek.

Proyek yang bersumber dari APBD Kab.Bogor TA. 2022 ini menelan biaya Rp 3,8 milyar. Bertindak sebagai penyedia jasa PT. Gemah Lumbung Jaya Abadi dan konsultan pengawas PT. Bina Index Consult dengan masa pelaksanaan 150 hari kalender.

Hingga berita ini ditayangkan awak media masih akan melakukan verifikasi lebih lanjut. (Bb)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri