Terkait Luapan Air Sampai ke Jalan, PPK: Itu Bukan Karena Tanggul Jebol
BOGOR,- Normalisasi Kali Baru Barat Bojonggede yang saat ini masih dalam proses pengerjaan merupakan upaya pemerintah daerah Kabupaten Bogor untuk mengantisipasi luapan air yang nantinya akan semakin meluas karena endapan lumpur bercampur sampah. Hal ini dikatakan Asman Dila, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada kegiatan ini saat dihubungi awak media melalui sambungan seluler, Selasa, 15 November 2022.
Asman Dila mengatakan, selama ini endapan lumpur bercampur sampah di sepanjang aliran Kali Baru Barat Bojonggede ini sudah sangat mengkhawatirkan, karena sudah hampir sama dengan permukaan air, dan bilamana dibiarkan akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi warga sekitar dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, berdasarkan kajian DPUPR Kabupaten Bogor, anggaran bantuan provinsi (Banprov) DKI Jakarta kita manfaatkan untuk melakukan normalisasi aliran sungai tersebut.
Jadi, sambung Asman Dila, pekerjaan normalisasi ini masih dalam proses pengerjaan, pastinya ada dampak sementara bagi warga sekitar dan masyarakat, seperti beberapa hari yang lalu terjadi luapan air sampai ke jalan raya karena hujan deras terus menerus sehingga sungai tidak sanggup menampung debit air, dan hal itu bukan karena tanggul jebol.
"Meluapnya air sampai ke jalan raya beberapa hari yang lalu itu bukan karena tanggul jebol, tapi adanya pembongkaran dibeberapa titik pada pasangan batu yang lama untuk jalur masuk alat berat berupa beko. Alhamdulillah, luapan air juga cepat surut," ucap Asman Dila.
Jauh sebelum dilaksanakan kegiatan ini, sebagai PPK saya sudah mengingatkan pada penyedia jasa untuk mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk untuk melakukan sosialisasi dan koordinasi wilayah, agar hasil kerja nantinya maksimal, sambung Asman Dila.
Sementara itu, dihubungi melalui pesan WhatsApp, Abdul Aziz selaku pelaksana pada kegiatan mengatakan, untuk sosialisasi ataupun koordinasi sudah kita lakukan.
"Kita sudah koordinasi ke semua sektor wilayah, baik Kecamatan, Desa, RT/RW setempat dan ke beberapa Organisasi Kepemudaan (Ormas) agar pekerjaan kita dapat berjalan dengan baik, ibarat kata,kita masuk ke rumah orang tidak permisi pastinya tidak etis," ujar Azis.
Sebelumnya, ditemui awak media di lokasi kegiatan, Arief selaku pelaksana lapangan mengatakan, kita kerja di lokasi aliran sungai, pastinya akan ada air pada saat penggalian untuk pengerjaan pasangan batu, makanya kita sediakan alat penyedot untuk meminimalisir volume air agar mutu dapat terjaga. Ada 6 Alkon yang kami sediakan untuk jaga-jaga bilamana salah satu mesin mengalami kerusakan, Senin (7/11).
"Kerja di aliran sungai pasti akan ada air saat penggalian, makanya kita sediakan 6 unit Alkon untuk antisipasi dan meminimalisir volume air agar mutu pasangan batu tersebut tetap terjaga," ujar Arief.
Terkait adanya pasangan batu di atas pasangan lama Arief mengatakan, bahwa itu merupakan perbaikan, karena itu merupakan jalur masuk yang dilalui alat berat (Beko) untuk penggalian dan normalisasi aliran sungai.
"Memang benar ada pasangan batu di atas pasangan lama, tapi itu perbaikan, bekas jalur masuk Beko, pastinya ada kerusakan. Karena sepanjang aliran sungai yang kita kerjakan terdapat beberapa jembatan, dan jalur tersebut merupakan yang ideal dilalui Beko untuk melakukan penggalian pada titik kegiatan," ungkap Arief saat dimintai keterangan terkait adanya pengerjaan diatas pasangan batu yang lama.
Nantinya, ada beberapa titik yang akan dilapisi beton, termasuk perbaikan bekas jalur Beko tadi. Namanya juga kerjaan manusia, pasti tidak ada yang sempurna, namun kami upayakan semaksimal mungkin untuk hasil yang baik, sambung Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, untuk mengejar target pekerjaan agar sesuai dengan masa pelaksanaan yang diberikan, kami mempekerjakan 250 orang pekerja.
"Untuk tenaga kerja totalnya ada 250 orang, banyaknya pekerja sebagai upaya kami agar pekerjaan tidak terlambat atau melebihi batas waktu pelaksanaan yang diberikan oleh dinas terkait," jelas Arief.
Proyek yang anggarannya bersumber dari Bantuan Provinsi (Banprov) DKI Jakarta tahun 2022 ini dikerjakan oleh penyedia jasa CV. Galaksi Mitra Abadi, dan bertindak sebagai konsultan pengawas PT. Alfriz Auliatama, dengan masa pelaksanaan 95 (sembilan puluh lima) hari kalender. (Bb)