Sumber Ilmu Bagi Guru, Implementasi Kurikulum Merdeka Makin Diminati
TARAKAN,- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mengulas implementasi Kurikulum Merdeka melalui dialog dengan 41 Calon Guru Penggerak (CGP) se-Kota Tarakan dan warga SDN 034 Kota Tarakan, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kalimantan Utara, Kamis (10/3/2022).
“Kurikulum Merdeka dan Aplikasi Merdeka Mengajar telah diluncurkan sebagai terobosan Merdeka Belajar Episode Kelima Belas. Sekolah tidak akan dipaksa, namun diberikan opsi untuk memilih apakah menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Darurat ataupun Kurikulum yang sudah disederhanakan dengan menggunakan fitur-fitur baru yang luar biasa itulah Kurikulum Merdeka,” ungkap Menteri Nadiem.
Salah seorang peserta dialog, guru bahasa Indonesia di SMAN 1 Tarakan, Ranti Jumiarni turut membagikan kesan atas Kurikulum Merdeka.
“Setuju sekali bahwa melalui Kurikulum Merdeka, siswa dapat diberikan kebebasan belajar, guru diberikan kebebasan dalam mengajar, situasi pembelajaran jadi lebih menarik serta kreatif sehingga siswa tidak terbebani saat belajar”, ujar Ranti.
Karenanya, Mendikbudristek menyampaikan, “Saya mendorong para guru yang saya banggakan di seluruh Indonesia, termasuk Calon Guru Penggerak untuk segera mengunduh Platform Merdeka Mengajar,” kata Mendikbudristek seraya mengajak para guru agar kenal lebih jauh dengan Kurikulum Merdeka dan terus semangat meningkatkan kreatifitas pembelajaran melalui materi-materi yang ada dalam platform tersebut.
Platform Merdeka Mengajar Sumber Ilmu Bagi Guru
Turut mendampingi Mendikbudristek, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo berujar bahwa implementasi Kurikulum Merdeka bukanlah pelatihan berjenjang dari atas. “Banyaknya lapisan dari Kemendikbudristek, kemudian pemerintah daerah, lalu ke guru menyebabkan distorsi informasi,” jelas Anindito.
Anindito menambahkan bahwa langkah konkrit yang telah dilakukan dari Kemendikbudristek adalah menyediakan materi pembelajaran berkualitas yang dapat diunduh secara gratis melalui platform aplikasi Merdeka Mengajar.
“Tidak akan ada lagi distorsi informasi karena terlalu banyak perantara. Karena ibu dan bapak guru sekarang bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat secara langsung melalui Platform Merdeka Mengajar, kapanpun dan di manapun” tegas Anindito.
“Peran ibu dan bapak guru adalah berpartisipasi aktif mengunduh dan menggunakan aplikasi Merdeka Mengajar untuk mendukung pembelajaran. Selain itu, kami mendorong adanya peran Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk memfasilitasi terbentuknya kelompok belajar di antara guru untuk dapat saling berdiskusi dan memecahkan masalah bersama,” pungkas Anindito. (**)