Pemkot dan Forkopimda Kota Bogor Gelar Koordinasi Persiapan Pemilu 2024

Pemkot dan Forkopimda Kota Bogor Gelar Koordinasi Persiapan Pemilu 2024

Smallest Font
Largest Font

KOTA BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya memimpin rapat koordinasi persiapan Pemilu 2024 di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jumat (2/2/2024). Rapat persiapan Pemilu ini tidak saja dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Penyelenggaraan pemilu di Kota Bogor, tapi juga dari jajaran OPD di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Bima Arya mengatakan, ini merupakan injury time menjelang pemungutan suara. Tak ayal, banyak hal yang perlu dipastikan dan dikoordinasikan dengan baik. Ada beberapa catatan penting yang menurutnya perlu bersama-sama diantisipasi. Hal pertama yakni terkait kebutuhan-kebutuhan dasar yang tidak boleh terganggu atau berhenti saat hari-H pemilu.

"Salah satunya saluran air dari PDAM, jangan sampai ada laporan bahwa warga tidak bisa mencoblos karena tidak ada air sehingga tidak bisa mandi. Jadi harus kita pastikan itu tidak ada jadwal pemutusan atau pemadaman," ujar Bima Arya.

Hal kedua yang tak kalah penting, yakni memastikan listrik PLN tidak terjadi gangguan yang bisa menghambat pada saat pencoblosan dan penghitungan suara. Hal lainnya yakni memastikan kesiapan emergency kesehatan dan ambulance agar standby dan juga titik-titik TPS yang rawan bencana agar bisa diantisipasi, baik pemindahan, pergeseran atau evakuasi apabila terjadi hal-hal di luar harapan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

"Yang juga menjadi sorotan yaitu data pemilih, saya juga menerima laporan dari Dukcapil sejauh mana hak suara ini terdata, terutamanya pemilih pemula. Jangan sampai nanti mereka tidak bisa mencoblos karena belum di data atau belum mendapatkan dokumen yang diperlukan," tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua KPU Kota Bogor, Muhammad Habibi Zaenal Arifin mengatakan, terkait lokasi TPS rawan bencana pihaknya menginstruksikan kepada KPPS untuk memindahkan lokasi TPS apabila memang rawan terkena bencana banjir, longsor dan sebagainya. Namun pihaknya sudah melakukan antisipasi yakni mengusahakan TPS berada di dalam gedung, seperti sekolah maupun pondok pesantren.

"Untuk mencegah agar tidak ada lagi jatuhnya korban, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor, termasuk melakukan tes kesehatan ulang di seluruh KPPS Kota Bogor," jelasnya.

Habibi sapaannya menambahkan, terkait 25 ribu pemilih pemula yang berusia 17 tahun pada 14 Februari nanti, ia memastikan pemilih pemula ini sudah dimasukan ke dalam DPT walaupun belum mempunyai KTP. Sehingga status DPT-nya adalah pemilih non E-KTP. Semua yang ada di DPT sudah ada surat undangannya, termasuk para pemilih pemula.

"Kami senantiasa melayani dan memfasilitasi seluruh pemilih karena seluruh warga Kota Bogor yang sudah boleh memilih menjadi target partisipasi dengan target partisipasi pemilih mencapai 90 persen," katanya. (***)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri