ads
Pemkot Bogor Tancap Gas Targetkan Zero Growth Stunting

Pemkot Bogor Tancap Gas Targetkan Zero Growth Stunting

Smallest Font
Largest Font

KOTA BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor 'tancap gas' untuk menurunkan kasus stunting di Kota Bogor dan mencegah adanya stunting baru menuju Kota Bogor zero stunting.

Dengan mengerahkan seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Bogor, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Layanan Umum Milik Daerah (BLUD) dan berkolaborasi bersama Forkopimda Kota Bogor, lembaga, asosiasi, akademisi, serta kelompok masyarakat lainya, Kota Bogor menyamakan langkah dan komitmen bersama dalam menangani stunting.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengatakan, koordinasi ini merupakan kolaborasi pentahelix dalam upaya bersama menurunkan stunting di Kota Bogor.

"Prevalensi stunting (jumlah keseluruhan permasalahan stunting di suatu daerah dalam waktu tertentu) kita belum cukup kecil, karena target kita adalah zero growth stunting atau tidak ada lagi stunting baru. Kalau masih ada stunting baru berarti kita tidak mencapai target," kata Hery Antasari saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Bogor, Penguatan Komitmen Dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Ballroom Hotel Rukun, Kabupaten Bogor, Kamis (4/7/2024).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Keterlibatan pentahelix ini penting untuk menggelorakan, menggerakan kepedulian terhadap stunting, sehingga tidak saja menjadi jargon yang hanya diucapkan, tapi diimplementasikan menjadi sebuah program inovasi yang berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya dalam menangani stunting.

"Jika tidak ada dalam tupoksi di perangkat daerahnya dalam ikut menangani stunting, maka perangkat daerah bisa membuat inovasi, apa yang bisa dijalankan untuk ikut serta dalam pengentasan stunting," katanya.

Karena lanjut Hery, dengan keterlibatan perangkat daerah dalam melakukan intervensi mengentaskan stunting, maka akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi, sehingga diperlukan komitmen bersama yang diimplementasikan dalam bentuk program inovasi yang kemudian bisa dijalankan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra) Setda Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, kolaborasi yang digelar dalam rakor ini melibatkan 130 peserta dengan tujuan memperkuat komitmen dalam upaya penurunan stunting dengan menjalankan program yang sudah direncanakan.

"Kegiatan ini juga sebagai evaluasi dari tahun 2023 untuk meningkatkan capaian indikator yang belum maksimal dikarenakan ada program yang masih belum berjalan," katanya.

Meski begitu, kata Eko beberapa program yang sudah berjalan seperti program inovasi Pemkot Penting Lur sedikit banyak sudah membuahkan hasil atas komitmen dan kesanggupan perangkat daerah dalam berkontribusi ikut serta dalam kegiatan Pemkot Penting Lur dengan memberikan telur untuk penanganan stunting.

"Harapannya program Pemkot Penting Lur ini meningkat ditambah program inovasi lainnya sehingga dapat membawa angka prevalensi stunting Kota Bogor tahun 2024 menurun tajam, karena dari data tahun 2023 angka stunting turun dari 2.363 menjadi 1.849 atau turun 514 anak. Kemudian data dari Dinkes dari hasil penimbangan tahun 2023 turun 0,5 persen dari 2,3 persen," katanya.

Tahun 2024 ini lanjut Eko, capaian target penurunan stunting yaitu 1.000 anak dari 1.849 dan penurunan 2.000 risiko stunting.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Anas S. Rasmana mengatakan, komitmen bersama dan penyamaan persepsi ini sebagai langkah untuk ‘tancap gas’ menurunkan stunting lebih banyak lagi 

"Karena ini melibatkan semua perangkat daerah. Arahannya langsung dari pak Pj Wali Kota untuk mendukung program ini dan membuat inovasi yang berdampak langsung. Goals-nya adalah angka stunting turun dan stunting baru tidak ada lagi," ujarnya.

Ada beberapa indikator capaian yang harus diraih dalam menurunkan stunting, diantaranya adalah setiap anak harus memiliki tinggi, berat badan serta kecerdasan tidak kurang dari standar yang sudah ada dalam indikator menuju sehat.

Kegiatan ini juga dihadiri Bunda Peduli Stunting, Windhy Wuryaning Tyas Primbandini dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah yang hadir memberikan paparan dan materi dalam percepatan penurunan stunting di Kota Bogor. (***)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri