Pasar Rakyat Babakan Madang Lumpuh, Rohmat Selamat, S.H, M.Kn: Pemkab Bogor Harus Bertanggungjawab

Pasar Rakyat Babakan Madang Lumpuh, Rohmat Selamat, S.H, M.Kn: Pemkab Bogor Harus Bertanggungjawab

Smallest Font
Largest Font

BOGOR,- Dibangun dengan menghabiskan anggaran hingga 3 Miliar, Pasar Rakyat babakan Madang kalah bersaing dengan pasar tradisional lainnya yang berjarak tidak terlalu jauh. Hal ini terlihat dari sepinya aktivitas jual beli di pasar tersebut

Aspek penentuan lokasi pasar, diduga kuat menjadi persoalan mendasar hingga mengakibatkan sepi nya kondisi pasar dari pedagang maupun pembeli sejak Tahun 2021 lalu. Bukan hanya sepi nya aktivitas, adanya dugaan alih fungsi pasar dengan didapati adanya satu kios yang menggelar usaha bengkel mobil di Pasar Rakyat tersebut turut menjadi sorotan.

Rohmat Selamat SH., Mkn., selaku Ketua DPC PWRI Bogor Raya (Persatuan Wartawan Republik Indonesia), menyebut begitu miris saat mengetahui kondisi dari Pasar Rakyat yang dimaksudkan untuk mendorong aktivitas jual-beli secara lebih modern, hingga bertujuan untuk mendorong roda perekonomian di wilayah Kecamatan Babakan Madang tersebut.

"Anggara hingga 3Miliar hanya untuk bangunan tanpa aktivitas yang diharapkan. Lalu pertanyaan mendasarnya, apa tujuanya sekedar untuk menghamburkan anggaran saja? Lalu bagaimana pertanggungjawaban soal kajian serta analisa sebelum pasar tersebut dibangun? kalau memang pejabat nya lupa, saya disini mengingatkan kembali, itu uang rakyat, dan bertanggungjawablah kepada rakyat," ujarnya, Rabu (08/03).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Rohmat menegaskan, harusnya pihak PD Pasar Tohaga selaku BUMD yang diamanatkan mengelola Pasar Rakyat dapat lebih peka dan terus berupaya melakukan langkah maupun program nyata guna dapat menarik peminat para pedagang untuk menempati kios-kios, serta menghadirkan inovasi untuk dapat mengundang para pengunjung pasar.

"Harusnya Dirut PD Pasar Tohaga dapat menghimbau kepada jajarannya untuk lebih memikirkan berbagai upaya untuk menghidupkan kembali aktivitas pedagang dan pembeli. Program menggratiskan biaya sewa kios sudah baik, meskipun tetap tidak dapat menjadi solusi menghidupkan kegiatan jual-beli. Dan harusnya management Pasar Tohaga memaksimalkan tim kreatif untuk dapat menghadirkan inovasi-inovasi hingga program terbaiknya sebagai wujud upaya pertanggungjawaban," bebernya.

Adanya aktivitas di satu (1) kios dengan menambahkan auning sebagai pendukung usaha bengkel mobil yang dijalani salah satu penyewa kios Pasar Rakyat Babakan Madang turut menjadi sorotan dari Rohmat. Dia pun mengatakan, akan segera mengirimkan surat kepada Komisi II, untuk mengajukan audiensi bersama dengan PD Pasar Tohaga terkait kondisi pasar.

"Dalam waktu dekat kami organisasi wartawan PWRI Bogor Raya akan menindaklanjuti hasil investigasi tim di lapangan dengan segera melayangkan surat audiensi ke Komisi II DPRD untuk dapat turut menghadirkan Dirut ataupun jajaran PD Pasar Tohaga dalam audiensi nantinya," tutup Rohmat.

Selain adanya aktivitas bengkel mobil di satu-satunya kios yang buka, pemandangan miris juga tampak di pagar halaman pasar. Diduga prihal tidak adanya aktivitas membuat beberapa warga tidak enggan menjadikan pagar pasar sebagai tempat menjemur pakaian.

"Sudah sejak covid pak, Tahun 2021 seingat saya psara rakyat sudah ngga ada yang buka kiosnya. Iya kebetulan panas dan pas pager pasar posisi panasnya ya numpang jemur disitu pak," cetus salah satu warga yang didapati sedang mengambil pakaian yang sedang ter jemur.

Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih melakukan verifikasi lebih lanjut. 

Editors Team
Daisy Floren

Galeri