Open Bo, Prostitusi Online yang Makin Marak di Cikupa

Open Bo, Prostitusi Online yang Makin Marak di Cikupa

Smallest Font
Largest Font

TANGERANG - Apakah anda pernah mendengar istilah Open Bo atau anda pernah melakukan transaksi ini mungkin tak akan pernah asing lagi. 

Redaksi Portal7.co.id akan membahas Fenomena Sosial ini secara detil dan lengkap.

Belakangan apa itu istilah open BO sering menjadi pertanyaan banyak orang. Rasa penasaran dan ingin tahu membuat kata open BO tidak diketahui banyak orang khususnya di kalangan masyarakat

Tentunya jika mengetahui apa itu open BO, pencari kata tersebut tidak akan suka dengan artinya. Open BO sendiri sering digunakan sebagai singkatan atau komunikasi kode dalam dunia prostitusi.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam arti kepanjangannya open BO dijabarkan dalam kalimat booking out. Atau dalam dunia prostitusi membawa bookingan perempuan keluar.

Sudah jelas orang menganggap istilah Open BO dengan konotasi negatif karena artinya yang melekat dengan prostitusi online. Sehingga, jika ada istilah Open BO di sebuah jejaring media sosial, kemungkinan itu artinya si orang tersebut terlibat dalam prostitusi online.

Biasanya dalam transaksi itu ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh si pemakai jasa prostitusi biasanya bayar melalui Transfer atau bayar di tempat sesuai kesepakatan dalam chat online melalui berbagai aplikasi seperti Me chat, Whatapps atau Instagram selain itu ada peraturan peraturan khusus yang akan diberikan di antaranya wajib menggunakan kondom, di atas 17 tahun dan tempat biasanya tempat ditentukan oleh si wanitanya. 

Open Bo ini kebanyakan melalui jasa admin atau pelantara

Biasanya di aplikasi para pelaku germo (perantara) atau wanita nakalnya, akan meninggalkan nomor kontak handphone yang bisa dihubungi. Pria hidung belang bisa langsung kontak atau chat ke nomor tersebut.

Tetapi, untuk memakai jasa mereka tak bisa langsung pada saat dihubungi. Namun harus bikin janji terlebih dahulu sesuai dengan kesepakatan antara pria hidung belang dan wanita nakal tersebut.

Hal itu dilakukan sesuai namanya 'Open BO', booking online dulu baru jumpa di tempat yang sudah ditentukan. Demikian singkatnya arti Open Bo dan cara kerjanya. 

Sebetulnya istilah arti Open Bo ini awalnya bukan ke hal negatif. Bila diterjemahkan secara harfiah dalam Bahasa Indonesia, Open BO adalah Bukti Pemesanan Keluar atau Buka Pemesanan Online.

Namun, karena digunakan oleh para penjaja seks dalam dunia prostitusi online, maka memiliki konotasi yang negatif. Jadi, setelah mengetahui artinya, agar Anda selalu berhati-hati dalam segala tutur kata dan pengucapan. Jika tidak, bisa saja kita terkena pasal yang melanggar hukum seperti UUD ITE dan Pornografi.

Fenomena Prostitusi Berkembang mengikuti Jaman, penyakit masyarakat yang paling lama dan klasik ini dalam perkembangannnya tidak bisa di hapus atau ditiadakan. Namun bisa dikurangi keberadaaannya.

Penutupan lokalisasi yang sejatinya dijadikan tempat bagi para wanita tunasusila dalam mengais ekonomi dan memanjakan laki laki hidung belang belakangan sudah banyak di tutup. Sebut saja Lokalisasi dolly konon yang terbesar di Asia Tenggara, Lokalisasi Kalijodo Jakarta Utara, Lokalisasi Dadap Tangerang belum lagi tempat tempat maksiat elit yang banyak.di tutup Pemerintah Daerah.

Peran serta pemerintah tanpa adanya solusi membuat para pelaku sex komersial ini berpindah tempat dan menggunakan berbagai cara. 

Di citra raya diduga Praktek Prostitusi menjelma dan berkedok tempat tempat Terapi, salon kecantikan dan cafe cafe yang menyediakan ruang dan bilik bilik asmara ini luput dari pengawasan Pemerintah.

Sering kali di Razia namun seakan tak berlaku hukum dan Perda Menumpas ini. Disinyalir banyak oknum oknum aparat baik dari kalangan Pemerintah maupun dari oknum oknum aparat.

Inilah keadaan sosial masyarakat yang harus diselesaikan dengan bijak oleh semua kalangan. Baik pemerintah maupun dari para Ulama di Kabupaten Tangerang. Karena di wilayah ini praktek prostitusi online begitu semarak. Open BO lepas dari penyelesaian yang maximal.

Aparat Hukum hanya menangkap para admin karena di anggap melakukan tindakan melanggar undang undang yaitu penjualan manusia, namun tak bisa menindak Lelaki dan.para pekerja sex ini karena di anggap "Suka sama Suka". Dilema dan menyedihkan, Hukum tak berdaya menyelesaikan Fenomena Prostitusi Online ini secara utuh.

Menanggapi hal itu, Jumadil Qubro selaku pengamat sosial dan Jurnalis menjelaskan bahwa permasalahan prostitusi ini cukup kompleks jika diselesaikan. Maka, tentunya pemerintah hadir untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut melalui akarnya.

"Yang harus kita lakukan adalah ingin tahu akar permasalahannya. Jadi akarnya kenapa kok sampai para remaja ini memutuskan untuk memilih jalan itu (Open BO). Kita kan gak tahu apakah untuk bertahan hidup atau untuk apa, karena permasalahannya tidak bisa semudah itu," ujar Jumadil, Minggu (2/4/2023).

Menurutnya, penanganan bisnis prostitusi online atau Open BO yang kini sedang semarak dan makin tak terbendung, hanyalah memangkas ujung dari masalah, bukan mencari akar permasalahannya. Seharusnya, Pemerintah berperan penting sebagai orang tua harus bisa menganalisa permasalahan yang ada hingga melakukan penyelesaian secara menyeluruh.

Bagaimana kita mengadvokasi, terus bagaimana menganalisa permasalahan yang ada. Nah saya kira ini permasalahan yang memang tidak bisa diselesaikan secara singkat," ungkapnya.

Stigma istilah open BO yang sudah di anggap negatif membuat kita tak bisa menggunakan kata ini sembarangan karena masyarakat sudah menjudge kata Open Bo adalah ajakan untuk kencan alias ajakan Hubungan sexual.

Pengawasan kost kost an, Hotel hotel lebih maximal lagi menerapkan pasangan pasangan yang tidak resmi agar di tolak. 

Penelusuran tim Portal7.co.id yang dilakukan Tim liputan Hadi Sofyan di Hotel Samanea pun di duga menyediakan tempat dan praktek Open Bo, namun sampai saat ini belum ada tindakan apapun dari pemerintah desa pasir gadung maupun pihak kecamatan Cikupa. Apa yang terjadi di Kawasan Samanea ini.

" Tutup saja dan cabut ijinnya  jika perlu,' tutup Jumadil Qubro.  (Jmd/HD)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri