Masa Tenang Pilkada 2024, Pengamat AriSumarto Taslim: Momen untuk Menguatkan Kepercayaan Publik
JAKARTA – Pengamat sosial dan politik AriSumarto Taslim menekankan pentingnya masa tenang dalam Pilkada 2024 sebagai momen strategis untuk menguatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi. Masa tenang bukan sekadar waktu tanpa kampanye, melainkan kesempatan bagi semua pihak untuk memastikan kelancaran dan keadilan pemilu.
Mengapa Masa Tenang Itu Penting? Begini Kata Pengamat AriSumarto Taslim
Ari menjelaskan, masa tenang dirancang untuk melindungi hak pemilih agar dapat merenungkan pilihannya dengan jernih tanpa gangguan. “Ini adalah waktu untuk memastikan bahwa proses demokrasi tidak dikotori oleh tekanan, janji politik yang manipulatif, atau aktivitas yang merusak integritas pemilu,” ujar AriSumarto Taslim, pada Sabtu (23/11/2024).
Menurutnya, masa tenang 24 - 26 November 2024 juga menjadi indikator kedewasaan demokrasi di Indonesia. "Semua pihak, baik peserta Pilkada maupun masyarakat, harus memahami bahwa demokrasi tidak hanya tentang pemungutan suara, tetapi juga menghormati aturan yang ada," tegasnya.
Langkah Konkret untuk Menjaga Masa Tenang
Ari mengapresiasi upaya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang memperketat pengawasan selama masa tenang, termasuk menindak tegas praktik politik uang dan kampanye terselubung. Ia juga mendukung penerapan mekanisme pelaporan cepat oleh masyarakat untuk mengawasi potensi pelanggaran.
“Masa tenang ini harus menjadi waktu tanpa pelanggaran, tanpa manipulasi. Jika semua pihak patuh, maka kepercayaan masyarakat terhadap hasil Pilkada akan semakin tinggi,” kata Ari.
Selain itu, ia menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang peran masa tenang. “Kesadaran publik harus terus ditingkatkan. Jika masyarakat memahami arti penting masa tenang, mereka akan lebih aktif menjaga proses ini dari gangguan,” imbuhnya.
AriSumarto Taslim juga menekankan bahwa masa tenang adalah waktu bagi pemilih untuk mengevaluasi kembali visi, misi, dan rekam jejak kandidat secara objektif. “Hindari keputusan impulsif. Pemilih perlu memanfaatkan waktu ini untuk menilai siapa yang benar-benar layak memimpin daerahnya,” ujarnya.
Membangun Demokrasi Pilkada 2024 yang Bermartabat
Ia menutup dengan pesan bahwa masa tenang adalah cerminan integritas demokrasi. “Jika kita berhasil menjaga masa tenang dengan baik, ini akan menjadi modal penting untuk menghasilkan pemimpin yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga dipercaya oleh rakyat,” pungkasnya.
Dengan kepatuhan terhadap aturan dan pengawasan yang intensif, masa tenang Pilkada 2024 diharapkan dapat menjadi pijakan untuk memperkuat legitimasi demokrasi di Indonesia.*