ads
Kongres Desa Indonesia I, Fery Radiansyah Dipercaya Jabat Ketua Majelis Desa Indonesia

Kongres Desa Indonesia I, Fery Radiansyah Dipercaya Jabat Ketua Majelis Desa Indonesia

Smallest Font
Largest Font

Jakarta - Kongres Desa Indonesia I tahun 2024 telah menyelesai Persidangan-Persidangan. Aecara tersebut berlangsung secara demokratis di Hotel Kartika Chandra, Jakarta 22-24 Maret 2024.

Sementara itu, paripurna Kongres diikuti oleh 8 Organisasi Kemasyarakatan Desa tingkat Nasional, diantaranya APDESI, AKSI, PABPDSI, ABPEDNAS, DPN/PP. PPDI, KOMPAKDESI dan PARADE NUSANTARA. 

KONGRES Desa Indonesia I dilaksanakan adalah sebuah cetakan sejarah perjalanan Desa di Republik ini. Semua Orgabisasi menyatakan berdiri Desa Bersatu. Tujuannya sebagai wahana berhimpun dan rumah besar perjuangan dengan membacakan Manifesto Desa Indonesia.

Ketua Penyelenggara Kongres Bung Fery Radiansyah terpilih menjadi Ketua Majelis Desa Indonesia (MDI). Menurutnya, sebagai inisiator gagasan besar ini beliau didapuk sama para Ketua Organisasi untuk menjadi Ketua MDI.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

"Ya, saya diberikan amanah untuk memimpin MDI sebagai Majelis Permusyawatan Perwakilan Desa Bersatu dan saya akan tunaikan sekuat tenaga dengan ikhlas amanah ini, " kata Fery lewat pernyataanya, Senin (25/3/2024)

Fery menyebut, Kongres juga telah menghasilkan Ketua Umum. Pemilihan tersebut melalui Sidang Majelis Desa Indonesia yang telah disyahkan Ketua Umum Desa Bersatu yaitu Muhammad Asri Anas, tokoh penggerak desa bersatu dikala revisi UU Desa.

"Saya bersama Kawan Kawan di MDI seoakat memberikan Mandat kepada beliau sebagai Ketua Umum Desa Bersatu, dan akan kami Rekomendasikan menjadi Menteri Desa PDTT kabinet Indonesia Maju sebagai perwakilan Organisasi Desa" tegas Fery Radiansyah selaku Ketua MDI.

Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menuturkan secara rasio saat ini diperkirakan jumlah penduduk di perkotaan lebih banyak jika dibandingkan jumlah penduduk yang tinggal di pedesaan, atau sekitar 52 persen penduduk tinggal diperkotaan. Kondisi ini salah satunya disebabkan masih belum seimbangnya pembangunan di pedesaan. Sehingga kota masih menjadi magnet yang penuh daya tarik mendorong laju urbanisasi.

“Jika tidak diantisipasi maka daya tahan kota akan semakin melemah, sehingga tidak mampu lagi untuk menopang perkembangan populasi yang bertumbuh menurut deret ukur. Sementara di sisi lain, kehidupan desa akan semakin tertinggal dalam laju peradaban karena tidak tersentuh oleh pembangunan,” ujar Bamsoet dalam Kongres Desa Indonesia 2024 di Jakarta, Sabtu (23/3/2024). (Red) 

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren

Galeri