Khaerul: Stunting yang diberikan oleh BKKBN Pusat

Khaerul: Stunting yang diberikan oleh BKKBN Pusat

Smallest Font
Largest Font

TANGERANG,- Gelar Acara Sosialisasi Dan Kie Program Kerja Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Tri Bakti, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang,  dihadiri oleh Anggota DPR RI Dapil III Wilayah Banten. H. Muhammad Rizal. SH. MSi, Deputi  Program BKKBN Pusat Kemenkes RI. Haryo Teguh Santoso. Plt BKKBN Provinsi Banten, Programer BKKBN Kabupaten Tangerang. Hermansyah, Kelurahan Binong dengan Perwakilannya,  Para Ketua RW/RT Sekelurahan Binong, serta para kader. Sabtu (08/10/2022).

Khaerul , Ketua RW 013, Perwakilan  dari Kelurahan Binong, mengatakan dalam sambutannya bahwa Sosialisasi  Stunting yang diberikan oleh BKKBN Pusat  dan Daerah yang bekerjasama dengan bapak Muhammad Rizal sebagai anggota DPR RI kepada warga Kelurahan Binong merupakan satu pencerahan yang sangat baik, mengingat banyak warga saat ini belum paham artikulasi dari pada Stunting itu.

" mudah mudahan usai sosialisasi ini, warga Binong bisa dapat memahami arti dari  Stunting dan kedepan bisa menerapkan di lingkungannya serta menjaga kebersihan bersama," ucap

Narasumber dari  Deputy Program BKKBN Pusat, Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan bahwa Stunting pada anak merupakan kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis. Stunting pada anak tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat mengganggu perkembangan otak serta menurunkan kemampuan mental dan tingkat kecerdasan anak.



" Anak dikatakan mengalami stunting jika memiliki tinggi badan yang lebih pendek daripada anak lain seusianya, atau tinggi badan anak berada di bawah standar kurva pertumbuhan yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO)," kata Teguh 



Ditambahkan, Pada tahun 2020, Indonesia menempati posisi ke-2 untuk jumlah stunting terbanyak di Asia Tenggara. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

H. Muhammad Rizal. SH.MSi, anggota DPR RI komisi X, dapil III Wilayah Banten, menjelaskan bahwa Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, yaitu semenjak anak masih di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun.

Stunting pada anak bisa disebabkan oleh masalah pada saat kehamilan, persalinan, penyusuan, atau setelahnya, seperti pemberian MPASI yang tidak mencukupi asupan nutrisi.

Selain karena nutrisi yang buruk, stunting juga bisa disebabkan oleh pola asuh yang kurang baik serta kebersihan lingkungan yang buruk sehingga anak sering terkena infeksi.


Ciri-ciri umum stunting pada anak dapat terlihat dari perawakan anak yang kerdil saat mencapai usia 2 tahun, atau lebih pendek daripada anak-anak seusianya dengan jenis kelamin yang sama.

" Selain pendek atau kerdil, anak yang mengalami stunting juga terlihat kurus. Walaupun terlihat pendek dan kurus, tubuh anak tetap proporsional. Namun perlu diingat, tidak semua anak yang pendek disebut stunting," jelas Rizal


Dikatakan, bahwa Seluruh ciri-ciri anak stunting tersebut adalah dampak dari kurangnya nutrisi, seringnya terkena penyakit, dan salahnya pola asuh pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Berbagai penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegah.

Dimana Stunting bersifat menetap, yang artinya tidak dapat diatasi. Namun, kondisi tersebut sangat bisa dicegah, terutama pada saat 1.000 hari pertama kehidupan anak.

(Fatah)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri