Ketua Pusat Bantuan Hukum IWO, Jamhari Kusnadi: Perkuat Perlindungan Hukum bagi Wartawan

Ketua Pusat Bantuan Hukum IWO, Jamhari Kusnadi: Perkuat Perlindungan Hukum bagi Wartawan

JAKARTA - Ikatan Wartawan Online (IWO) usai resmi memperkenalkan Pusat Bantuan Hukum (PBH IWO) sebagai lembaga organik baru pada Senin, 13 Januari 2025 malam, dalam rapat pleno Pengurus Pusat (PP) IWO. Keberadaan PBH IWO menjadi langkah strategis dalam memberikan perlindungan hukum, baik bagi wartawan maupun masyarakat.

Advokat Jamhari Kusnadi, S.E., S.H., M.H., dipercaya menjadi Ketua PBH IWO. Ia didampingi oleh Andri Rivelino, S.E., S.H., sebagai Sekretaris dan Kirwan, wartawan dari harianindo.id, sebagai Bendahara.

Ketua PBH IWO, Jamhari Kusnadi menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan bahwa program kerja PBH IWO akan dirancang sejalan dengan visi besar IWO untuk memberikan pendampingan hukum yang optimal. "Kami akan berfokus pada perlindungan hukum terhadap wartawan serta memperluas peran kami dalam membantu masyarakat menangani berbagai persoalan hukum yang berdampak luas bagi bangsa," ujarnya, pada Kamis 16 Januari 2024.

Sekretaris Jenderal IWO, Telly Nathalia, menambahkan bahwa PBH IWO diharapkan mampu menjadi pelopor perlindungan hukum bagi wartawan. Selain itu, PBH IWO juga diharapkan dapat mengembangkan kerja-kerja sosial untuk kepentingan masyarakat luas.

Dalam rapat pleno, Ketua Umum IWO meminta jajaran pengurus di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untuk mendukung keberadaan PBH IWO. "Kami berharap PBH IWO di daerah dapat segera terbentuk sehingga mampu memperkuat langkah organisasi di tingkat nasional," kata Jamhari Kusnadi.

Kehadiran PBH IWO di bawah kepemimpinan Jamhari Kusnadi membawa harapan baru bagi wartawan dan masyarakat yang membutuhkan perlindungan hukum. Dengan pengalamannya di bidang hukum, Jamhari diharapkan mampu memimpin PBH IWO menjadi lembaga yang profesional dan kredibel.

Melalui PBH IWO, IWO menunjukkan komitmen nyata dalam menghadapi tantangan hukum yang kompleks, sekaligus memperkuat posisinya sebagai organisasi yang peduli terhadap keadilan sosial.*