Jasa Penukaran Uang Recehan Sepanjang Jalan Raya Cikupa
Jasa penukaran uang receh mulai padati sepanjang jalur Jalan Raya Serang Km 10 hingga km 16 Cikupa Kabupaten Tangerang
TANGERANG-Jasa penukaran uang receh mulai memadati sejumlah ruas jalan sepanjang Jl Raya Serang Km 10 – Km 16 berdasarkan pemantauan awak media Portal7.co.id maupun kawasan permukiman Citra Raya di Kabupaten Tangerang, Banten, memasuki awal musik mudik Lebaran 2022.
Di Jalan Raya Serang, dari bitung hingga Depan Ramayana Km 16 , bahkan. kawasan industri Cikupamas serta perumahan padat penduduk seperti jalur pasir gadung maupun jalur otonom.km 5 mulai terlihat jasa penukaran uang yang berderet dengan jarak 100-300 meter hingga ke arah pasar kemis.
“Saya memilih buka di sini karena jalur ini merupakan jalur utama yang sering dilewati pemudik kendaraan roda dua dari jakarta menuju Banten sampai Sumatra melalui jalan raya serang ini,” kata seorang jasa penukaran uang, Sinaga (23), di Jalan Raya Serang Km 14 pas pengkolan Pasir Gadung Kecamatan Cikupa Senin sore.
Sinaga mengaku sudah menjalankan usaha penukaran uang receh ini sejak tahun 2016 lalu, setiap memasuki musim mudik Lebaran dan tahun ini, ia kembali menawarkan jasa tersebut bersama 6 anggota keluarganya.
Pria yang bekerja sebagai buruh ini memanfaatkan waktu luang di luar jam kerja untuk menjalankan usaha jasa ini. Pada musim mudik tahun ini, dirinya sudah membuka usaha sejak H-20 hingga H-1 Lebaran nanti.
“Kalau lagi dapat shift kerja malam, saya mulai menukar dari pagi, terus pulang sore. Tapi kalau masuk kerja pagi, sore baru stand by, pulang jam delapan malam. Kalau sekarang masih sepi karena memang Lebaran masih lama. Kadang sehari hanya satu atau dua orang saja. Ramai itu biasanya H-7,” katanya.
Lain halnya, Bagyo (30) mengaku memanfaatkan momentum mudik Lebaran untuk menambah pundi-pundi rupiah dengan membuka jasa penukaran uang receh di area kawasan Cikupamas Simpang jalan kawasan industri, Kecamatan Cikupa.
Dirinya menyiapkan uang receh mulai dari pecahan Rp2-20 ribu dengan minimal penukaran sebesar Rp100.000. “Pecahan Rp2 ribu, 5 ribu, 10 ribu sampai 20 ribu. Kalau Rp50 ribu tidak ada, karena bisa diambil lewat mesin ATM,” katanya.
Dia mengambil keuntungan dari jasa penukaran uang receh sebesar 10 persen dari setiap nominal transaksi dan saat memasuki H-7 Lebaran tarif naik menjadi 12 persen.
“Jadi kalau tukar sebanyak Rp100 ribu, biayanya Rp110 ribu. Kalau Rp200 ribu jadi Rp220 ribu. Pokoknya 10 persen tarifnya. Tapi H-7 jadi 12 persen,” katanya.
Bagyo mengaku pada musim mudik tahun lalu dirinya bisa meraup transaksi hingga Rp25 juta per hari meski saat ini belum mampu menghasilkan banyak karena puncak transaksi baru dimulai tengah pekan depan.
“Kalau tahun ini mudah-mudahan lebih banyak lagi karena sudah diizinkan mudik oleh pemerintah,” kata dia.
Sementara itu, J. Qubro selaku Aktivis sosial menyarankan agar para pengguna jalan silahkan untuk menukar uang di Tempat yang Resmi, harus teliti, banyak oknum oknum yang memanfaatkan kelengehan pemudik untuk bagi bagi uang di kampung tapi uang ada yang palsu. Semoga saja bisa di cek recek uang yang sudah dikemas dan di tukar jika menukarkan di jalanan seperti itu.
” Harap lebih teliti, periksa uang yang sudah di tukarkan jika memang menggunakan jasa penukaran di pinggir jalan, cek jumlah dan keaslian uang nya. Jangan sampai ada oknum oknum yang memanfaatkan kelengahan pemudik di jalanan seperti itu,’ pungkas nya.
Lebih lanjut J. Qubro, mengatakan Gunakanlah jasa penukaran uang yang resmi yang negara siapkan seperti di Bank Bank yang milik Pemerintah. ( Jumadi )