Jangan Biarkan Media Sosial Merusak Kesehatan Mental dan Interaksi Sosial, Ini Pandangan Ari Sumarto Taslim
JAKARTA - Di era digital, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam berselancar di dunia maya, terhubung dengan teman hingga mengikuti tren terkini. Meski menawarkan banyak manfaat, media sosial juga memiliki sisi gelap yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan merusak kualitas interaksi sosial.
Pengamat sosial Ari Sumarto Taslim menyampaikan bahwa kesadaran dalam menggunakan media sosial sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Berikut adalah beberapa pandangannya tentang bagaimana menghadapinya:
Ari Sumarto Taslim mengutarakan untuk Kenali dampak negatif sejak dini. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kecemasan, rasa iri, atau stres yang mereka rasakan sebenarnya dipicu oleh konsumsi konten media sosial. Sadari gejala ini sejak awal untuk bisa mengambil langkah yang tepat.
Ciptakan zona bebas gawai. Ari menyarankan agar setiap orang membuat waktu khusus tanpa gawai, terutama saat berkumpul dengan keluarga atau teman. Ini akan meningkatkan kualitas komunikasi dan menciptakan kedekatan emosional yang lebih baik.
"Jangan bandingkan hidup dengan media sosial. Media sosial hanya menampilkan versi terbaik dari kehidupan seseorang. Membandingkan diri dengan konten tersebut hanya akan memicu perasaan tidak percaya diri dan ketidakpuasan", ujar Ari Sumarto Taslim, (4/2).
Kurangi paparan berita negatif. Media sosial sering dipenuhi berita yang memicu kecemasan. Ari menyarankan untuk mengendalikan konsumsi informasi dengan memilih sumber berita yang terpercaya dan tetap membatasi waktu untuk membaca berita.
Manfaatkan media sosial untuk hal positif. Media sosial dapat menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan untuk hal-hal positif, seperti terhubung dengan komunitas yang mendukung, mempelajari keterampilan baru, atau mengikuti aktivitas yang memberikan nilai tambah.
Ari Sumarto Taslim menegaskan bahwa teknologi seharusnya menjadi alat yang memperkaya hidup, bukan merusaknya. Dengan kesadaran dan langkah yang tepat, media sosial dapat menjadi sarana yang sehat dan positif untuk mendukung keseimbangan mental dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.