Jaga Hati Kita, Manis di Mulut Bengkok di Hati
Oleh: Abah Tataros
Assalamualaikum wr. wb. Ikhwan Tataros Yang Dimuliakan Alloh Swt. Marhaban Ya Ramadhan. Ikhwan jaga hati kita saat berkumpul, disaat itu kita jangan lengah tetap hati berdzikir agar terhindar dari hati bengkok pada orang lain.
Nabi Muhammad Saw. Bersabdah:
"Akan muncul di akhir zaman lelaki yang berbuat tipu daya dengan memakai nama Agama di dunia ini. Mereka menganjur- kan manusia agar berpakaian yang baik (taubat) dari bulu domba yang halus. Seolah Lidah mereka lebih manis dari pada gula, sedangkan hati mereka bagaikan serigala. (HR.Tirmizi)
Dalam hadits ini Rasulullah saw memberikan isyarat bahwa kelak akan muncul orang -orang yang mempunyai sifat munafiq. Apa yang dikatakan tidak sesuai dengan kehendak hati, apa yang dianjurkan sebenarnya hatinya membenci, fatwanya hanya untuk tipu muslihat saja. Di antara sifat kemunafiqan itu, Dia menganjurkan orang lain berbuat baik sesuai dengan agama Islam, semua yang disampaikan dengan topeng agama yang tujuan - nya antara lain untuk memperdaya orang-orang Islam sendiri.
Seolah-olah orang tahu bahwa ia seorang juru fatwa yang berilmu, manis sekali bicaranya sampai banyak orang yang terperangkap dengan menyanjung-nyanjung kepadanya. Tapi hatinya ternyata bagaikan hati seekor serigala, yang siap menangkap dan menelan.
Sifat munafiq semacam ini biasanya dimiliki oleh mereka yang ingin diberi kedudukan, pangkat, penghormatan dan segala pujian dari atasannya sehingga berani mengorban - kan agamanya, membohongi sesamanya.
Sesungguhnya Dia keinginannya sesuatu kedudukan untuk mendorong dengan berusaha agar dengan cara apa saja, dengan uang atau dengan janji yang muluk-muluk untuk mempengaruhi orang lain yang jadi pendukungnya, bila perlu dengan menghalalkan segala cara, demi tujuan hajatnya.
Orang yang gila kedudukan tidak lain hasilnya adalah penyesalan pada hari kiamat.
Nabi SAW bersabda:
”Sesungguhnya di antara kalian ada yang ingin menjadi penguasa dan sesungguhnya demikian itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat.
Sebaik-baiknya seorang adalah ibu yang mau menyusui dan seburuk-buruk ibu adalah ibu yang tidak mau menyusui. (HR. Bukhari dan Nasai dari Abu Hurairah).
Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang bertanggungjawab kepada rakyat dan seburuk-buruk pemimpin yang tidak bertanggungjawab pada rakyatnya. Orang munafiq manis di mulutnya dalam berkata-kata, pandai membawa diri, seakan-akan dia menaruh perhatian dan memikirkan kepentingan orang lain. Kalau perlu, nama Allah disebut-sebut dalam setiap bicara agar orang lain percaya kepadanya. Tambah banyak ia bicara, tambah banyak pula nama Allah disebut, padahal dalam hatinya ia menyimpan rasa dendam dan permusuhan.
Sebab yang dijadikan pedoman bukanlah kebenaran dan bukan nama Allah, ia hanya bermain di mulut. Dia menyimpan segala rencana yang berbeda dari pada kemauan Allah, tetapi untuk menyembunyi- kan maksudnya itu ia bermulut manis. Sifat orang-orang munafiq diabadikan dalam Al-Quran :
” Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS.Al-Baqarah : 204)
“Dan apabila ia berpaling (dari kamu) Ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan*). (QS.Al-Baqarah : 205). Wassalam