IPSI Kabupaten OKU Menjadi Polemik, Sekretaris IPSI Sumsel Angkat Bicara

IPSI Kabupaten OKU Menjadi Polemik, Sekretaris IPSI Sumsel Angkat Bicara

Smallest Font
Largest Font

OKU - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) provinsi Sumatera Selatan akhirnya angkat bicara perihal polemik yang terjadi pada IPSI kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) setelah dilaksanakan Muskab IPSI OKU pada 5 Desember 2022 lalu. Padahal, dari Pengprov IPSI Sumsel sudah melayangkan surat penundaan pelaksanaan Muskab IPSI OKU secara resmi.

Darlis sebagai Sekretaris IPSI Sumsel saat di konfirmasi melalui via telpon mengatakan,"Proses pelaksanaan Muskab IPSI di kabupaten OKU telah menyalahi AD-ART organisasi. Sedikitnya 6 pelanggaran yang dilakukan oleh Ketua dan pengurus IPSI OKU.

"Oleh karenanya IPSI Sumsel pada 4 Desember mengirimkan surat kepada Pengcab IPSI OKU untuk melakukan penundaan pelaksanan Muskab. Hanya saja, seolah dipaksakan, IPSI OKU tetap melakukan proses Muskab. 

Lebih lanjut Darlis menjelaskan,"IPSI Sumsel menerima surat dari lintas perguruan silat yang ada di Kabupaten OKU. Dalam surat tersebut menerangkan bahwa lintas perguruan IPSI OKU menanyakan tentang pembentukan IPSI Kecamatan yang tidak sesuai AD-ART dan musyawarah antar pengurus. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

"IPSI Sumsel dapat surat lagi dari 2 perguruan silat yang terdaftar pada IPSI OKU yakni Perguruan Ingsun Sejati yang melapor tidak diikutsertakan sebagai peserta Muskab. Lalu ada Perguruan IMSI yang sudah memiliki legalitas secara keorganisasian induknya yang membatalkan kepengurusan lama dengan diganti kepengurusan yang baru. Namun IPSI OKU menolak hal tersebut, padahal jelas dalam AD-ART IPSI tidak boleh ikut campurtangan atau mengintervensi ranah perguruan,”kata Dasril.

Kemudian, Dasril menambahkan,'IPSI Sumsel juga menerima rekaman suara dan video intimidasi dari pihak IPSI OKU bersama orang dari luar organisasi untuk memilih salah satu calon ketua IPSI. Akhirnya dengan data yang diterima, IPSI Sumsel melakukan rapat dan pertemuan sehingga pada 4 Desember IPSI Sumsel secara resmi mengeluarkan surat untuk menunda pelaksanaan Muskab.

“Intinya surat tersebut meminta IPSI OKU untuk melakukan klarifikasi peserta Muskab serta laporan-laporan yang masuk ke IPSI Sumsel. Namun tetap saja IPSI OKU melaksanakan proses Muskab,”tutur Dasril

"Dasril menegaskan bahwa, hasil proses Muskab IPSI OKU pada 5 Desember 2022 tidak diakui oleh IPSI Sumsel dan bahkan IPSI Pusat. Karena ada beberapa AD-ART yang dilanggar oleh Ketua IPSI OKU.

“Sebelum Muskab pihak IPSI OKU harus ada klarifikasi pesrta dulu sebelum pelaksanaan Muskab, sesuai dengan apa yang ada dalam AD-ART. Ya, kita lihat saja bagaimana proses Muskab kemaren, kita Provinsi tidak mengirimkan utusan kan? Salah satu keabsahan Muskab harus adanya keterwakilan dari pihak Provinsi,”lanjut Dasril

Masih kata Dasril,"pihak IPSI Sumsel sudah memanggil Ketua dan Sekretaris IPSI OKU untuk meminta klarifikasi terkait kisruh dan laporan dari lintas perguruan terhadai IPSI OKU, kita tunggu saja hasil dari pertemuan tersrbut.

Lebih Lanjut Dasril menegaskan,"IPSI OKU tidak pernah melaporkan adanya kepengurusan baru dan PAC baru, kita hanya mengetahui 2 PAC yakni Lubuk Raja dan Sinar Peninjauan, sisanya kita tidak tahu dan tidak pernah ada laporan atau tembusan,” pungkasnya.

(*/Toni Kurtis)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri