Adukan Mortar DPT Pada Proyek Peningkatan Jalan Sukmajaya-Cimanggis Diduga Tidak Sesuai Komposisi 

Adukan Mortar DPT Pada Proyek Peningkatan Jalan Sukmajaya-Cimanggis Diduga Tidak Sesuai Komposisi 

Smallest Font
Largest Font

BOGOR,- Item pekerjaan dinding penahan tanah (DPT) pada proyek peningkatan jalan Sukmajaya-Cimanggis, Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor diduga tidak sesuai dengan petunjuk direksi. Hal ini terlihat dari mortar (adukan semen+pasir+air) yang sudah kering pada pasangan batu belah yang begitu rapuh.

Dari hasil telusur awak media di lapangan, adukan mortar dikerjakan secara manual alias tidak memakai mesin molen sehingga komposisinya diduga tidak sesuai.

Ditemui di lapangan, mandor pekerja Azan saat dikonfirmasi mengenai adukan mortar yang tidak menggunakan mesin molen mengatakan, disuruh pelaksananya gitu ngaduk mortar nya.

“Ga tau pak, disuruh pelaksananya aduk begitu saja, secara manual,” ujar Azan singkat.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Selain itu, untuk galian pada pelebaran jalan nya pun diduga tidak sesuai spek. Untuk kedalaman galian nya tidak semua sama.

Pihak konsultan yang dijumpai dilokasi di hari yang sama membenarkan apa yang menjadi temuan team media tersebut. Diri nya sudah menegur dan meminta kepada pihak pelaksana untuk memperbaiki galian sesuai spek.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Entus mengatakan untuk pekerjaan DPT tersebut adukan mortar tidak menggunakan mesin molen.

“Untuk pekerjaan DPT adukan mortar ga pakai molen bang, volumenya kecil ini,” ujar Entus melalui sambungan seluler, Kamis 7 Juli 2022.

Selanjutnya awak media mengirimkan rekaman video hasil pekerjaan DPT yang hampir selesai, dimana terlihat adanya beberapa pasangan batu yang sudah terlepas akibat dari rapuhnya adukan mortar.

“Mantap, nanti saya tegur pemborongnya,” kata PPK singkat melalui pesan WhatsApp.

Berdasarkan rekaman video tersebut, awak media juga mempertanyakan kepada PPK apakah komposisi adukan mortar dengan uji lab sudah sesuai dengan hasil di lapangan.

“Nanti saya cek dulu kelapangan dan saya tanya konsultan,” jawab Entus.

Tempat terpisah, Kepala UPT Laboratorium bahan kontruksi kelas A Cibinong, Bobby Wahyudi ketika dikonfirmasi terkait sesuai tidaknya komposisi adukan mortar dengan uji lab mengatakan, besok saya cek dulu ada pengajuan pengujian bahannya atau tidak.

“Besok saya cek dulu, karena konsultan pengawas lebih tau bagian pekerjaan mana yang harus diuji, dan diperintahkan ke penyedia jasa,” jelas Bobby.

Dilansir dari modul spesifikasi umum 2018 Kementerian PU dijelaskan bahwa mortar haruslah merupakan adukan semen yang memenuhi ketentuan Seksi 7.8 dari Spesifikasi Umum 2018 Kementerian PU. Di halaman lain juga diterangkan tentang Pasangan Batu Dengan Mortar: Seksi 2.2 No.8 huruf (a) dijelaskan, “ Pekerjaan pasangan batu dengan mortar yang tidak memenuhi toleransi yang disyaratkan dalam pasal (2.2.1.4) dari Spesifikasi ini harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri dan dengan cara yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan).”

Untuk diketahui, Proyek yang bersumber dari APBD Kab.Bogor TA. 2022 ini menelan biaya Rp 2.463.212.000,- Bertindak sebagai penyedia jasa CV. Kenzie Pradana dan konsultan pengawas PT. Demensi Ronakon dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender.

Hingga berita ini ditayangkan awak media masih akan melakukan verifikasi lebih lanjut.

(Bb/team)

Editors Team
Daisy Floren

Galeri