Gempa Tektonik Guncang Tarakan Kalimantan Utara, Ini Penyebabnya
TARAKAN,- Hari Kamis, 7 April 2022 pukul 15.40.51 WIB, wilayah Tarakan Kalimantan Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo 3,4.
Episenter gempa terletak pada koordinat 3,36 LU dan 117,6 BT lokasi di darat, tepatnya di tengah-tengah Pulau Tarakan dengan kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa karak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di Tarakan dalam skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity) dimana guncangan dirasakan nyata seakan-akan ada truk berlalu. Beberapa warga di Tarakan sempat berlarian keluar rumah akibat guncangan yang terjadi secara tiba-tiba ini.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tersebut. Hingga pukul 16.30 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
Tarakan merupakan kawasan paling rawan gempa di Kalimantan. Seringnya Tarakan diguncang gempa tidak lepas dari keberadaan jalur sesar aktif di wilayah ini, yaitu Sesar Tarakan yang memiliki magnitudo tertarget hingga mencapai 7,0.
Sejarah mencatat gempa merusak di Tarakan sudah terjadi beberapa kali, yaitu:
1. Gempa Tarakan pada 19 April 1923 dengan magnitudo yang diperkirakan mencapai 7,0 guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI menimbulkan kerusakan banyak bangunan rumah serta menyebabkan rekahan-rekahan tanah.
2. Gempa Tarakan pada 14 Februari 1925 dengan guncangan sangat kuat mencapai skala intensitas VI-VII MMI hingga menyebabkan banyak bangunan rumah rusak.
3. Gempa Tarakan pada 28 Februari 1936 memiliki magnitudo 6,5 mengakibatkan rusaknya sejumlah bangunan rumah.
4. Gempa Tarakan pada 21 Desember 2015 dengan magnitudo 6,1 yang menimbulkan banyak bangunan rumah dengan gempa susulan terjadi sebanyak 16 kali.
Selain rawan gempa, wilayah Tarakan juga rawan tsunami karena lokasinya yang berhadapan dengan sumber gempa Megathrust Utara Sulawesi (North Sulawesi Megathrust).
(BMKG)