ads
Diduga Pengelolaan Limbah Ekonomis PT. New Red Talagasari Bermasalah dengan Warga Lingkungan

Diduga Pengelolaan Limbah Ekonomis PT. New Red Talagasari Bermasalah dengan Warga Lingkungan

Smallest Font
Largest Font

TANGERANG-Pengelolaan Sampah ekonomis di sebuah perusahaan yang berdiri ditengah tengah lingkungan penduduk, sering menjadi polemik karena pengelolaan sampah ekonomisnya dikelola langsung oleh perusahaan, sehingga Desa yang dalam aturannya selalu berusaha menggali potensi untuk kesejahteraan lingkungan sebagai upaya kepedulian perusahaan terdampak sosial dari kegiatan produksinya.

Sampah Industri yang sering kita sebut sebagai Limbah ekonomis merupakan limbah hasil produksi yang dapat diolah kembali menghasilkan produk baru yang dapat dimanfaatkan atau bernilai ekonomis.

Perkembangan sektor industri di Indonesia semakin pesat saat ini, apalagi di Kabupaten Tangerang. turut memberikan dampak pada sektor lain, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari perkembangan industri ini begitu terasa pada sektor perekonomian yang mana begitu banyak lapangan pekerjaan tercipta, tidak hanya itu, banyak pula pemanfaatan teknologi baru yang akhrnya diaplikasikan di berbagai bidang. Adapun dampak negatif yang begitu dirasakan berasal dari limbah industri yang di buang berupa, limbah cair yang mengandung zat-zat yang merugikan pada masyarakat sekitar.

Disinilah pihak perusahaan jangan hanya bisa membuang limbah tak bergunanya ke lingkungan baik tanah, air dan udara bisa tercemar. Disinilah Tanggung Jawab Sosial suatu perusahaan dipertanyakan terhadap lingkungan dimana perusahaan mereka beroperasi agar ada timbal balik secara ekonomis

Advertisement
Scroll To Continue with Content
Bung Nunu bersama Ketua Rt 003/05 Sambangi PT.New Red ( Selasa ( 05/7)

Atas dasar itulah Karang Taruna dibawah ketua Nunu Sutiawan bergerak untuk mengelola limbah limbah ekonomis yang selama ini dikelola oleh orang luar Talagasari agar bisa dimanfaatkan sehingga bisa memberdayakan kegiatan kegiatan lingkungan dan Desa dalam menciptakan lapangan usaha yang akhirnya bisa bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak, khususnya Warga Desa Talagasari.

” Kegiatan Karang Taruna, akan berjalan dengan pola dan pemikiran ekonomi karena kita hidup di sawah ladangnya bukan lagi Padi, Jagung atau pun Ubi serta Kayu, Namun ditengah tengah kita berdiri perusahaan besar dan kecil, kita hanya memanfaatkan sisa produksinya berupa barang yang bisa didaur ulang dan hasilnya bisa di manfaatkan untuk Organisasi dan tentunya Warga karang taruna,’ Ujar nya.

Lanjut Ketua Nunu mengatakan, sudah saatnya kita tidak lagi menjadi penonton ketika ada sumber daya alam kita berupa sisa produksi di suatu perusahaan yang bisa kembali di olah menjadi suatu barang baru yang bernilai ekonomis kenapa kita berdiam diri.

PT. New Red yang berlokasi di Desa Talagasari Rt 003/05 dan di Rt 001/05 telah lama main kucing kucingan dalam.pengelolaan limbah yang merupakan sisa produksinya yang tidak terpakai dikelola oleh orang luar Talagasari. Hari ini kita pastikan bahwa limbah industri yang memliki nilai ekonomis, itu sebagai tanggungjawab sosial lingkungannya, karena pabrik ini membuang air, kotoran dan tentunya dampak kebisingan terhadap lingkungan, ke air sungai di tengah tengah Desa Talagasari.

Angga, Ketua Ormas Satria Banten Talagasari yang ikut serta dalam giat tadi mengatakan kepada awak media bahwa sudah selayaknya perusahaan ini memberikan pemgelolaan limbah ekonomisnya ke lingkungan.

” Sudah lama pabrik ini, main petak.umpet dengan lingkungan,” ujar Angga dengan nada kesal.

Imam Hrd PT.New Red, saat konfirmasi melalui sambungan telephone mengatakan, pihaknya akan membatalkan pengangkatan limbah pada hari ini akubat aksi lingkungan.

” Saya sudah hubungi Kepala Desa,” jawab Imam, saat dihubungi Ketua Karang Taruna

Saat dikonfirmasi H. Subarno S Wijaya selaku Kepala Desa Talagasari saat usai rapat koordinasi Forum Rt Se Desa Talagasari, mengatakan kepada awak media bahwa lingkungan merasa dibohongi oleh pihak perusahaan,’ Kata Kades H. Nano yang akrab di sapa.

Kepala Desa mengatakan kepada awak media pihaknya di telp oleh pihak perusahaan.

“Betul barusan kita di telp.” Kata Kades.

Kepala Desa hanya memberikan arahan kepada Pihak perusahaan bahwa pihak PemDes bisa menjadi penengah masalah ini, dan mengundang pihak perusahaan untuk duduk bareng di Desa.

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan,’ singkatnya.

Dilain tempat, Ketua Rt 003/05 Damanhuri menjelaskan bahwa lingkungan tetap akan menunggu hasil pembicaraan antara pihak Pabrik dengan pihak Desa.

” Kita serahkan masalah ini, kepada Pak Kades,” ujarnya

Selama ini kontribusi lingkungan untuk pengelolaan limbah ekonomis dari PT. New Red ini sama sekali tidak ada,” tutupnya.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
JUMADI Author

Galeri